BUKITTINGGI (SumbarFokus)
Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Sumatera Barat (Sumbar), Jumat (7/6/2024), menjadi narasumber dalam acara Pertemuan Pilar-Pilar Sosial Payakumbuh Angkatan II, yang digelar di Kota Bukittinggi.
Diterangkan, bencana yang terjadi baru-baru ini di Agam dan Tanah Datar seharusnya membuka mata pemerintah dan masyarakat bahwa Sumbar masih merupakan daerah yang sangat rawan bencana.
“Untuk itu diperlukan banyak anggota penggerak masyarakat siaga bencana. Mereka yang menjadi anak panah kesiapsiagaan saat terjadi bencana. Mereka haruslah ada di seluruh kabupaten/kota di Sumbar,” ucapnya.
Menurut Supardi, daerah yang rawan bencana bukan hanya daerah pesisir pantai yang berpotensi terdampak tsunami saja, namun banyak daerah lain yang memiliki risiko bencana lain.
“Bahkan Payakumbuh yang selama ini dianggap masyarakat sebagai daerah aman ternyata memiliki potensi bencana likuifaksi. Di Sumbar, Payakumbuh adalah salah satu pusatnya,” ujar Supardi.
Likuifaksi ini, terang Supardi, merupakan peristiwa alam kerentanan tanah, yang mengakibatkan tanah begeser bahkan hingga terbalik lalu meluluhlantakkan semua bangunan di atasnya. Jika likuifaksi terjadi, potensi kesulitan masyarakat menyelamatkan diri lebih sulit ketimbang tsunami. Hal ini dikarenakan ada jeda waktu penyelamatan diri diantara jeda gempa dan tsunami, sementara likuifaksi tidak memiliki jeda lama seperti itu.
“Karena itulah, kita memerlukan masyarakat siaga bencana. Orang-orang ini yang akan menjadi penunjuk di tengah masyarakat ketika bencana terjadi,” ujarnya.
Dapatkan update berita lebih cepat dengan mengikuti Google News SumbarFokus.com. Klik tanda bintang untuk mengikuti.