PADANG (SumbarFokus)
Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi Sumatera Barat (Sumbar) Mohamad Abdul Majid Ikram mengemukakan, Sumbar masih memiliki jadwal penerbangan yang relatif terbatas, sehingga bisa menjadi tantangan tersendiri dalam upaya pengembangan pariwisata dan perekonomian.
Menurutnya, pariwisata di Sumbar sudah baik, namun tetap perlu memerhatikan faktor pendukung seperti transportasi udara dengan rute penerbangan yang memadai.
Dicontohkan, Sumbar bisa mengambil potensi kunjungan wisatawan Bali yang punya ketertarikan dengan surfing, dengan destinasi di Sumbar adalah Kepulauan Mentawai.
“Ini tantangan kita, karena yang harus kita ‘tangkap’ adalah wisatawan Bali. Wisatawan Bali ini mirip (karakteristiknya) dengan yang datang ke Mentawai. Mereka rata-rata surfing, seperti dari Australia dan Amerika,” sebutnya.
Disayangkan, penerbangan rute Sumbar ke Bali, dan sebaliknya, malah tidak ada yang langsung, alias tanpa transit. Padahal, dengan adanya rute penerbangan langsung Sumbar – Bali, diyakini bisa meningkatkan minat wisatawan untuk datang ke Sumbar, terutama ke Kepulauan Mentawai.
“Sayangnya, tidak ada penerbangan langsung dari Bali ke Sumbar. Ini juga menyebabkan tingkat kompetensi rendah,” ujarnya.
Untuk destinasi Kepulauan Mentawai sendiri, dia menekankan agar Sumbar membuat satu kontingensi plan (red-Rencana kontingensi) untuk meningkatkan kunjungan wisatawan asing. Penekanan ini karena mengingat adanya kekhawatiran publik terkait potensi bencana alam gempa dan tsunami di Sumbar.
Dapatkan update berita lebih cepat dengan mengikuti Google News SumbarFokus.com. Klik tanda bintang untuk mengikuti.