SOLOK (SumbarFokus)
Kabupaten Solok mencatatkan capaian penting dalam pembangunan sumber daya manusia setelah resmi ditetapkan sebagai salah satu dari enam daerah pertama di Indonesia yang akan menjalankan Program Sekolah Rakyat tahun 2025.
Keberhasilan ini diraih berkat fasilitasi langsung Wakil Gubernur Sumatera Barat Vasco Ruseimy yang menjembatani komunikasi antara Bupati Solok Jon Firman Pandu dan Kementerian Sosial RI.
Sebagai langkah awal, Pemerintah Kabupaten Solok mengikuti rapat pembahasan draft Perjanjian Kerja Sama (PKS) pelaksanaan Sekolah Rakyat yang digelar secara virtual oleh Direktorat Jenderal Bina Pembangunan Daerah Kementerian Dalam Negeri, Jumat (11/4/2025). Rapat tersebut berlangsung di Ruang Rapat Sekretariat Daerah Kabupaten Solok dan menjadi ajang menyamakan persepsi pusat dan daerah terkait skema kerja sama serta keberlanjutan program.
Direktur Sinkronisasi Urusan Pemerintahan Daerah III Ditjen Bina Pembangunan Daerah Kemendagri, TB Cahaerul Dwisapta, menyampaikan bahwa Sekolah Rakyat merupakan program prioritas nasional yang digagas Presiden RI Prabowo Subianto. Program ini bertujuan membuka akses pendidikan bagi masyarakat rentan, dengan menitikberatkan pada pembinaan karakter, keterampilan hidup, serta pemberdayaan sosial.
Kabupaten Solok menjadi satu-satunya daerah di Sumatera yang dinilai paling siap untuk pelaksanaan tahap awal dari total 53 titik pembangunan Sekolah Rakyat secara nasional.
Sekretaris Daerah Kabupaten Solok Medison mewakili Bupati menyatakan kesiapan daerah, termasuk penyediaan lahan seluas 3 hektar di eks Balai Latihan Kerja (BLK) Lubuak Selasih sebagai lokasi utama pembangunan. Namun, ia menegaskan perlunya perbaikan infrastruktur seperti asrama, ruang kelas, dan fasilitas pendukung lainnya. Pemkab Solok juga mengajukan dukungan anggaran rehabilitasi sebesar Rp6 miliar melalui APBN.
Dapatkan update berita lebih cepat dengan mengikuti Google News SumbarFokus.com. Klik tanda bintang untuk mengikuti.