JAKARTA (SumbarFokus)
Peran jurnalis dalam pembangunan bangsa sangat penting untuk memastikan transparansi, pertanggungjawaban, dan partisipasi di masyarakat. Di tengah kondisi yang tidak menentu, jurnalis televisi masih bisa menghasilkan karya jurnalistik yang berkualitas.
“Jumlah karyawan berkurang tidak jadi pembenaran untuk tidak menghasilkan karya jurnalistik yang berkualitas,” kata Wakil Ketua Dewan Pers Agung Dharmajaya.
Menurutnya, karya jurnalistik televisi harus adu cepat dengan digital.
“Publik tidak lagi butuh berita yang biasa, tapi butuh berita yang mendalam. Jangan pernah berhenti berkarya untuk Indonesia. Ini tantangan,” katanya menambahkan.
Tantangan tersebut dijawab Ikatan Jurnalis Televisi Indonesia (IJTI) dengan memberikan penghargaan kepada karya jurnalistik televisi, salam Apresiasi IJTI 2024 yang diselenggarakan di Jakarta.
“Polusi informasi sudah luar biasa. Apresiasi ini menjadi salah satu cara mengurangi polusi,” kata Herik Kurniawan, Ketua Umum IJTI. Menurutnya, banyak karya jurnalistik yang bermanfaat untuk masyarakat tapi belum mendapat perhatian serius.
“Penghargaan ini bisa menjadi pemicu untuk menghasilkan karya jurnalistik yang lebih berkualitas lagi,” katanya menambahkan.
Sementara, Direktur Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik, Kementrian Komunikasi dan Informatika Prabu Revolusi mengatakan, pers harus tetap ada dan sangat dibutuhkan masyarakat.
“Masyarakat dapat konfirmasinya dari media mainstream. Nilai nilai jurnalisme tidak boleh hilang,” ujarnya.
Dapatkan update berita lebih cepat dengan mengikuti Google News SumbarFokus.com. Klik tanda bintang untuk mengikuti.