Selain itu Komodo memanfaatkan lidahnya untuk mencium bau dari mangsanya. Perlu diketahui juga jika lidah Komodo memiliki kemampuan menangkap partikel bau yang ada di udara yang selanjutnya akan menaruhnya pada organ yang berada di langit-langit mulutnya. Organ ini disebut sebagai organ Jakobson dengan fungsi untuk mendeteksi tanda dari bau tersebut.
Komodo juga memiliki kemampuan untuk mendeteksi keberadaan daging bangkai dengan jarak sejauh empat hingga 9,5 km dengan bantuan kebiasaan menolehkan kepalanya ke kanan dan kekiri serta dukungan angin disekitarnya.
Komodo memiliki lubang hidung yang hanya bisa berfungsi untuk bernapas tanpa bisa menangkap bau. Hal ini karena Komodo tidak memiliki organ selaput penerima bau yang ada pada bagian hidungnya.
Komodo mampu memulai memburu mangsanya dalam keadaan hidup. Caranya adalah dengan mengendap-endap yang dilanjutkan dengan diikuti dengan serangan secara tiba-tiba kepada mangsanya. Ketika mangsa tersebut sudah dalam jangkauannya, Komodo akan memberikan serangan dengan cara menggigit pada bagian susu bawah tubuh atau bagian tenggorokan pada mangsanya.
Sedangkan cara Komodo untuk bisa menemukan mangsanya adalah dengan menggunakan bantuan lidah yang bisa merasakan bau diri bangkai atau binatang sekarat pada jarak 9,5 km. Sedangkan cara makan dari Komodo terhadap mangsanya adalah dengan cara mencabik dalam bentuk potongn besar pada daging mangsanya dilanjutkan dengan menelannya dan bagian tungkai depannya akan menjadi penahan tubuh dari mangsa.
Dapatkan update berita lebih cepat dengan mengikuti Google News SumbarFokus.com. Klik tanda bintang untuk mengikuti.