Keteladanan Keterbukaan Informasi dari Masjid

Tulisan ini terinspirasi dari apa yang disampaikan Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Sumatera Barat, Bapak Arry Yuswandi, dalam sambutannya saat me-launching Monitoring dan Evaluasi (Monev) Keterbukaan Informasi Badan Publik Tahun 2025, sebagai agenda rutin Komisi Informasi Sumatera Barat, Selasa, 8 Juli 2025. (Foto: KI Sumbar/SumbarFokus.com)

Kepercayaan publik tidak dibangun dengan janji atau jargon, tetapi melalui praktik yang konsisten. Keterbukaan informasi adalah fondasi dari kepercayaan itu. Masjid telah membuktikan bahwa dengan transparansi, jamaah merasa dilibatkan dan dihargai. Tidak ada ruang untuk kecurigaan, karena semua disampaikan dengan jujur.

Jika negara serius membangun tata kelola pemerintahan yang bersih dan dipercaya rakyat, maka inspirasi dari masjid perlu dipertimbangkan. Keterbukaan bukan sekadar pelengkap demokrasi, tetapi inti dari pelayanan publik yang baik.

Bacaan Lainnya

Transparansi dari masjid bukanlah utopia. Ia nyata, hidup, dan telah berlangsung lama. Tugas kita adalah menjadikannya inspirasi untuk reformasi yang lebih luas. Karena dari rumah ibadah, kita belajar bahwa kejujuran bukan hanya nilai spiritual, tetapi kebutuhan sosial yang paling mendasar. (*Penulis adalah Ketua Komisi Informasi Provinsi Sumatera Barat)

Dapatkan update berita lebih cepat dengan mengikuti Google News SumbarFokus.com. Klik tanda bintang untuk mengikuti.



Pos terkait