Dalam kesempatan itu, Mahyeldi juga meresmikan 51 SMK berstatus Badan Layanan Umum Daerah (BLUD), serta 54 SMK Pusat Keunggulan. Ia juga mengapresiasi dukungan banyak pihak atas terselenggaranya International SMK Expo Sumbar tahun ini, terutama sekali dukungan dari Kemendikbudristek, Ketua DPRD Sumbar Supardi, dan dari Pemerintah Kota Payakumbuh.
“Kita patut berbangga, bahwa selama ini prestasi SMK di Indonesia tidak kalah dari sekolah sederajat lain di luar negeri. Oleh karena itu kita meyakini, SMK dapat menjadi motor utama kemajuan, dan kehadiran SMK adalah jawaban atas segala persoalan. Sebab, lulusan SMA adalah generasi yang terampil, bahkan sebagian sudah memiliki sertifikasi kompetensi,” ujar Mahyeldi mengawali sambutannya.
Mahyeldi menyadari, bahwa persaingan di tingkat global sangat tergantung pada kompetensi yang dimiliki. Oleh karena itu, Pemprov Sumbar terus menerus memacu pengembangan kualitas SMK di Sumbar, sehingga para lulusan SMK di Sumbar juga terus meningkat kemampuan dan kompetensinya.
“Selain peningkatan kualitas sarana prasarana, Pemprov Sumbar juga menjadikan program penciptaan 100 ribu entrepreneur sebagai salah satu program unggulan, di mana pada tahun 2023 lalu angka itu sudah mencapai 120 ribuan. Salah satu latar belakang paling dominan dari kalangan wirausahawan baru ini adalah bahwa mereka itu para lulusan SMK,” ujar Mahyeldi lagi.
Sementara itu, Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek) Nadiem Makarim, diwakili Direktur SMK Ditjen Vokasi Kemendikbud RI, Muhammad Yusro menyebutkan, bahwa saat ini 53 persen dari total 219 SMK di Sumbar, telah berstatus SMK Negeri. Ada pun bidang keahlian teknologi manufaktur dan rekayasa, menjadi bidang keahlian paling dominan karena telah tersebar di 118 SMK.
Dapatkan update berita lebih cepat dengan mengikuti Google News SumbarFokus.com. Klik tanda bintang untuk mengikuti.