PADANG (SumbarFokus)
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Provinsi Sumatera Barat melaporkan kinerja sektor jasa keuangan di daerah per Juni 2025 tetap solid dan berkontribusi besar dalam mendorong perekonomian daerah. Hal ini tercermin dari pertumbuhan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) triwulan II-2025 yang naik 3,94 persen (yoy).
OJK Sumbar menyebut dalam siaran pers resminya pada Kamis (28/8/2025), kinerja tersebut menunjukkan daya tahan sektor jasa keuangan yang kuat dalam menghadapi tantangan.
Total aset perbankan Sumatera Barat tercatat Rp84,22 triliun, naik 2,79 persen (yoy) dengan penyaluran kredit sebesar Rp73,36 triliun dan Dana Pihak Ketiga (DPK) mencapai Rp57,99 triliun. Kredit untuk UMKM menjadi salah satu fokus utama dengan nilai Rp31,62 triliun atau 43,10 persen dari total kredit.
Di sektor pasar modal, jumlah investor juga terus bertambah dengan total Single Investor Identification (SID) mencapai 209.537 atau naik 13,83 persen dibanding tahun sebelumnya.
Investor saham meningkat 23,22 persen, reksa dana 13,33 persen, dan investor SBN 14,29 persen. OJK menyebut pertumbuhan ini menunjukkan meningkatnya literasi dan minat masyarakat terhadap instrumen keuangan formal.
Selain itu, OJK Sumbar juga aktif melakukan edukasi dan perlindungan konsumen. Hingga pertengahan 2025, sebanyak 56 kegiatan edukasi telah dilakukan baik secara langsung maupun melalui media.
Sementara, layanan konsumen mencatat 1.654 kasus yang terdiri dari pengaduan, permintaan informasi, dan pertanyaan masuk ke laman OJK Sumbar. Sebagian besar terkait pengaduan pinjaman online ilegal dan investasi bodong. Oleh karena itu, OJK Sumbar mengimbau masyarakat agar lebih berhati-hati dalam memilih produk keuangan. (028)
Dapatkan update berita lebih cepat dengan mengikuti Google News SumbarFokus.com. Klik tanda bintang untuk mengikuti.





