Dia juga menyebut bahwa kerja sama antara PT Semen Padang dan PPNP telah dimulai sejak penandatanganan nota kesepahaman pada peringatan Dies Natalis ke-34 PPNP, 6 Februari 2023 lalu.
Sementara, Kepala UPT Perbaikan dan Pemeliharaan PPNP Auzia Asman mengungkapkan bahwa saat ini PPNP masih memiliki sekitar 20 ribu bibit kaliandra merah di nursery Kampus II Sitanang, Kabupaten Lima Puluh Kota, yang siap untuk didistribusikan.
“Di Sitanang, kami juga telah membangun demplot riset, kebun induk, dan kebun produksi yang mampu mendukung produksi bibit dalam skala besar hingga 500 ribu batang,” jelas Auzia.
PT Semen Padang dan PPNP menargetkan pengembangan hingga 100 juta bibit kaliandra merah. Program ini dirancang sebagai solusi jangka panjang untuk kebutuhan bahan bakar biomassa dalam proses produksi semen, sekaligus mengurangi ketergantungan terhadap batu bara yang berdampak besar terhadap emisi karbon.
Kaliandra merah, tanaman asal Meksiko yang dikenal cepat tumbuh dan memiliki produktivitas tinggi, dinilai sangat ideal sebagai sumber energi alternatif. Tanaman ini dapat diolah menjadi biomassa padat (biofuel) yang ramah lingkungan dan berkontribusi terhadap penurunan emisi karbon.
Selain fungsi energi, kaliandra juga memiliki manfaat ekologis dan ekonomis. Ia dapat membantu memperbaiki lahan kritis, meningkatkan kesuburan tanah, serta menjadi bahan baku kompos dan pakan ternak. Bunganya menghasilkan nektar untuk lebah galo-galo, sementara daunnya digunakan sebagai pakan ayam alternatif oleh pelaku usaha di Payakumbuh.
Dapatkan update berita lebih cepat dengan mengikuti Google News SumbarFokus.com. Klik tanda bintang untuk mengikuti.