Komponen-Komponen Unsur Intrinsik

Komponen Unsur Intrinsik
Ilustrasi. (Foto: Ist.)

Unsur-unsur internal yang membentuk karya sastra tidak hanya memiliki tahapan atau alur, tetapi juga memiliki alur yang berbeda-beda. Ada empat alur yang dibagi menjadi plot atau petak cerita.

  1. Alur Maju

Alur maju atau disebut juga dengan alur progresif biasanya menyajikan cerita secara berurutan. Mulai dari fase pengenalan karakter hingga fase akhir atau final. Cerita dengan alur maju biasanya merepresentasikan cerita yang ringan dan tidak terlalu sulit serta mudah dipahami. Meski begitu, plot ini tetap menarik dan mengejutkan pembaca.

Bacaan Lainnya
  1. Alur Mundur

Berbeda dengan alur maju, alur mundur atau alur dengan alur balik pada unsur-unsur internalnya merupakan proses pengorganisasian naratif atau alur yang tidak berurutan dan tidak koheren. Representasi mundur ini, atau yang dikenal dengan tindakan represif, menceritakan kisah yang diawali dengan konflik yang kemudian baru diselesaikan pada fase resolusi.

Selain itu, pengarang biasanya mendorong cerita ke latar belakang, karena konflik muncul dalam sebuah karya sastra. Artinya, seorang sastrawan atau penulis karya sastra bercerita tentang masa lalu dan menunjukkan klimaks di awal cerita. Hal yang menarik dari backstory ini adalah adanya sebuah rahasia besar yang belum diungkap oleh penulisnya.

Proses umpan balik ini biasanya non-kognitif. Dimulai dengan fase akhir, antiklimaks, klimaks, komplikasi, resolusi dan kembali ke awal.

  1. Alur Campuran

Alur campuran adalah alur yang merupakan gabungan antara alur maju dan alur mundur. Plot ini biasanya dimulai pada klimaks cerita kemudian dilanjutkan dengan melihat ke masa lalu cerita. Nantinya, cerita memasuki fase akhir.

Dapatkan update berita lebih cepat dengan mengikuti Google News SumbarFokus.com. Klik tanda bintang untuk mengikuti.



Pos terkait