Informasi lain yang dicantumkan di dalam prasasti Plumpungan adalah adanya komunitas Buddha di wilayah Salatiga. Lebih dari itu, masyarakat Salatiga saat itu juga telah memahami organisasi kemasyarakatan dalam wujud kerajaan, meskipun daerah Salatiga bukanlah pusat kerajaan.
Nama Salatiga juga diprediksi berasal dari pengembangan nama dewi yang disebutkan di dalam prasasti Plumpungan, yaitu Siddhadewi. Siddhadewi lebih dikenal dengan nama Dewi Trisala. Nama Trisala lantas dilestarikan di daerah ini. Lokasi itu dinamakan dengan Tri-Sala, yang berdasarkan kaidah hukum bahasa dapat berbalik menjadi Sala-tri atau Salatiga.
- Kota Kediri
Pendirian Kota Kediri disebutkan di dalam prasasti Kwak yang ditemukan di Desa Ngabean, Kabupaten Magelang, Provinsi Jawa Tengah pada 1892. Prasasti ini berangka tahun 801 Saka atau tanggal 27 Juli 879 Masehi. Kediri merupakan kota tertua yang ada di Jawa Timur. Selain itu, Kediri juga dikenal dengan nama Kota Tahu Takwa.
Sementara itu, Kota Kediri ditetapkan berdiri sebagai pemerintahan daerah (kota) melalui UU. No. 16 Tahun 1950. Jika mengacu kepada undang-undang mengenai pembentukan Pemerintah Kota Kediri itu, saat ini Kediri memang baru berusia 72 tahun.
Kota ini mempunyai semboyan Djojo ing Bojo yang berarti “mengalahkan marabahaya”. Sampai saat ini, kota tersebut berkembang seiring dengan meningkatnya kualitas hidup dalam berbagai aspek, yaitu perdagangan, pendidikan, pariwisata, birokrasi pemerintahan, dan olahraga.
Industri rokok Gudang Garam yang berada di kota ini menjadi penopang sebagian besar perekonomian masyarakat Kediri, yang sekaligus menjadi salah satu perusahaan rokok terbesar di Indonesia.
Dapatkan update berita lebih cepat dengan mengikuti Google News SumbarFokus.com. Klik tanda bintang untuk mengikuti.