“Kami melakukan berbagai upaya untuk memperkuat keandalan pasokan listrik di lokasi-lokasi kunjungan. Listrik andal disuplai melalui penyulang utama, serta dilengkapi skema backup di masing-masing lokasi dengan dua hingga tiga lapis cadangan,” jelas Ajrun.
Selain itu, petugas siaga PLN juga disiapkan untuk standby di lokasi-lokasi prioritas, dengan dukungan genset mobile berkapasitas cukup sebagai antisipasi jika terjadi gangguan kelistrikan. Dari sisi keandalan sistem, Ajrun menjelaskan bahwa PLN UID Sumbar terhubung ke jaringan interkoneksi kelistrikan Sumatera yang andal. PLN UID Sumatera Barat saat ini dipasok dari pembangkit dengan kapasitas total 689,64 MW, sementara beban puncak tercatat sebesar 656,64 MW. Dengan demikian, terdapat cadangan daya sebesar 33 MW atau sekitar 5,03%.
“Dengan cadangan pasokan ini, PLN siap mendukung program kerja Kementerian UMKM, Kementerian Sosial, dan Kementerian Agraria dan Tata Ruang yang membutuhkan suplai listrik berkapasitas besar,” lanjut Ajrun.
Di tempat terpisah, Gubernur Sumatera Barat, Mahyeldi, menyampaikan bahwa sektor UMKM merupakan salah satu sektor andalan yang mendapat perhatian khusus dari pemerintah daerah. Ia berharap kunjungan Wamen UMKM, yang juga merupakan putra daerah, dapat semakin menstimulus perkembangan UMKM di Sumatera Barat.
Mahyeldi juga menekankan pentingnya legalitas dalam pengembangan bisnis dan UMKM. Menurutnya, Kementerian ATR/BPN menunjukkan komitmen nyata untuk melindungi tanah ulayat melalui program pendaftaran tanah ulayat.
Dapatkan update berita lebih cepat dengan mengikuti Google News SumbarFokus.com. Klik tanda bintang untuk mengikuti.