Lebah Mati Setelah Menyengat? Begini Faktanya

Lebah Mati Setelah Menyengat
Ilustrasi. (Foto: Ist.)

Ketika jarum sengatan menempel ke tubuh lawan, kantong racun akan melepaskan isinya melalui saluran di alat penyengat. Otot retraktor juga akan membantu gerakan balik batang jarum penyengat.

Penelitian menyebutkan bahwa alat penyengat lebah bergerak secara heliks (spiral) dan searah jarum jam saat menembus targetnya. Namun karena jarum sengatan berduri, kebanyakan dari mereka sulit untuk melepaskan diri setelah menyerang.

Bacaan Lainnya

Lebah Mati Setelah Menyengat

Ketika jarum sengatan menempel di kulit musuh, lebah akan mencoba berbagai cara untuk membebaskan diri. Sayangnya, dengan proses itu bagian bawah perut lebah bisa pecah.

Dengan demikian, berbagai unsur racun di dalam tubuhnya akan tertinggal dengan jarum sengat yang tertanam kuat. Karena muncul lubang saat perutnya pecah, lebah akan mati.

Langkah ini disebut sebagai tindakan autotomi, yakni saat suatu organisme meninggalkan bagian tubuhnya. Fungsinya untuk menghindari pemangsa atau ancaman bahaya lainnya. Cicak juga melakukan autotomi.

Sayangnya, berbeda dengan cicak, lebah tak bisa tetap hidup setelah menyengat musuhnya. Sementara itu, ratu lebah dan tawon tak punya gerigi di jarum sengatnya. Bentuk fisiknya ini membuat ratu lebah dan tawon bisa melepaskan diri lebih mudah setelah menyengat.

Terlebih, ratu lebah cenderung menyengat ancaman yang berisiko menyingkirkan keberadaannya sebagai ratu saja. Sedangkan lebah pekerja diperkirakan menyengat untuk mempertahankan koloninya, termasuk dari manusia.

Itulah fakta mengenai lebah mati setelah menyengat. Semoga bermanfaat! (006/BBS)

Dapatkan update berita lebih cepat dengan mengikuti Google News SumbarFokus.com. Klik tanda bintang untuk mengikuti.



Pos terkait