Pada triwulan II 2024, jumlah volume transaksi QRIS di Sumatera Barat sebanyak 8,12 juta transaksi atau tumbuh sebesar 473,08 persen (yoy), dengan nominal transaksi mencapai Rp1 triliun atau tumbuh sebesar 370,10 persen (yoy). Hal ini mengindikasikan meningkatnya kepercayaan masyarakat terhadap sistem pembayaran digital yang cepat, mudah, murah, aman, dan andal.
Ke depan, kinerja ekonomi Sumatera Barat pada triwulan III 2024 diprakirakan sedikit melambat. Hal ini terutama disebabkan oleh normalisasi aktivitas ekonomi masyarakat pasca momentum HKBN Idul Fitri dan Idul Adha 1445H, serta periode libur semester sekolah. Hal ini akan berdampak pada beberapa lapangan usaha terutama LU perdagangan, LU industri pengolahan, dan LU transportasi dan pergudangan. Kinerja LU perdagangan dan LU industri pengolahan, khususnya industri makanan dan minuman diprakirakan akan melambat seiring dengan normalisasi permintaan pasca berakhirnya momentum HBKN Idul Fitri dan Idul Adha.
Lebih lanjut, berakhirnya periode libur semester sekolah menyebabkan berkurangnya mobilitas masyarakat dan diprakirakan akan menahan kinerja LU transportasi dan pergudangan. Bank Indonesia bersama Pemerintah Daerah berkomitmen untuk terus meningkatkan sinergi dan kolaborasi dalam mendukung percepatan pertumbuhan ekonomi Sumbar, demi terwujudnya Sumatera Barat Madani yang Unggul dan Berkelanjutan. (000/003)
Dapatkan update berita lebih cepat dengan mengikuti Google News SumbarFokus.com. Klik tanda bintang untuk mengikuti.