PADANG (SumbarFokus)
Gubernur Sumatera Barat Mahyeldi menjadi keynote speaker pada sesi kelima Konferensi Wakaf Internasional 2025, Minggu (16/11/2025). Di hadapan ribuan peserta dari dalam dan luar negeri, dia menekankan pentingnya sinergi wakaf dan investasi syariah sebagai penggerak ekonomi umat.
Mahyeldi menyebut, konferensi ini bukan sekadar forum diskusi, tetapi ruang untuk melahirkan gagasan baru tentang pengelolaan wakaf produktif yang modern dan terukur.
“Wakaf hari ini harus dikelola secara modern, transparan, dan berbasis teknologi agar mampu menjadi motor ekonomi umat,” katanya.
Dia menjelaskan bahwa sejarah telah membuktikan betapa besar peran wakaf dalam membangun peradaban, mulai dari Al-Azhar hingga Andalusia dan Turki Utsmani. Semua itu, sebutnya, menjadi bukti bahwa wakaf akan kuat bila dikelola secara profesional.
Mahyeldi mengatakan, Sumbar memiliki potensi besar melalui jaringan pesantren, luasnya tanah wakaf, dan budaya keulamaan yang kuat. Karena itu, dia menawarkan tiga langkah strategis: memperkuat kolaborasi pemerintah dan lembaga wakaf, mengintegrasikan wakaf dengan investasi syariah untuk sektor publik, serta meningkatkan kreativitas nazhir dalam mengembangkan wakaf produktif.
“Melalui konferensi ini, kita berharap terbangun kemitraan baru antar lembaga wakaf, baik nasional maupun internasional, sehingga ekosistem wakaf di Sumbar bisa berkembang lebih luas,” ujarnya.
Konferensi Wakaf Internasional 2025 menjadi bagian dari rangkaian peringatan Hari Jadi ke-80 Provinsi Sumbar dan 100 Tahun Pesantren Modern Darussalam Gontor. Kegiatan ini menjadi momentum penting untuk memperkuat peran wakaf dalam pembangunan sosial-ekonomi daerah. (000/adpsb)
Dapatkan update berita lebih cepat dengan mengikuti Google News SumbarFokus.com. Klik tanda bintang untuk mengikuti.
