PADANG (SumbarFokus)
Gubernur Sumatera Barat Mahyeldi menegaskan pentingnya penyediaan air bersih, energi, dan konektivitas sebagai fondasi utama dalam mewujudkan desa atau nagari yang mandiri dan berkualitas. Hal itu disampaikan Mahyeldi saat membuka Rapat Koordinasi Data Indeks Desa Provinsi Sumatera Barat Tahun Anggaran 2025, di Aula Kantor Gubernur, Rabu (5/11/2025).
Rapat yang mengusung tema “Transformasi Indeks Desa: Menata Arah Pembangunan Nagari yang Terukur dan Berkeadilan” tersebut dihadiri jajaran pimpinan OPD, Bappeda kabupaten/kota, perguruan tinggi, serta perwakilan Kementerian Desa.
Dalam arahannya, Gubernur menekankan bahwa pelayanan dasar seperti pendidikan, kesehatan, dan ketersediaan air bersih harus menjadi prioritas utama. Masalah air bersih, menurutnya, sangat berpengaruh terhadap kesehatan masyarakat, terutama dalam upaya pencegahan stunting.
“Kalau gizinya bagus tapi air yang diminum tidak bersih, tetap bisa memicu stunting. Jadi, penyediaan air bersih yang layak minum itu wajib,” ujarnya.
Mahyeldi menyebut, Sumatera Barat memiliki potensi air melimpah karena berada di kawasan Bukit Barisan. Dengan kerja sama lintas instansi seperti Dinas PU, PSDA, dan Balai Sungai, sumber air tersebut bisa dimanfaatkan secara optimal untuk kebutuhan masyarakat.
Selain air bersih, Gubernur juga menyoroti pentingnya aksesibilitas antarwilayah. Menurutnya, tidak boleh ada lagi desa yang terisolasi karena buruknya infrastruktur jalan dan transportasi.
Dia juga menyinggung upaya penyediaan energi murah bagi daerah kepulauan seperti Mentawai yang selama ini masih bergantung pada BBM.
Dapatkan update berita lebih cepat dengan mengikuti Google News SumbarFokus.com. Klik tanda bintang untuk mengikuti.





