Makna Informasi menurut Al-Qur’an

MUSFI YENDRA. (Foto: Ist./SumbarFokus.com)

Prinsip tabayyun menunjukkan bahwa dalam Islam, menerima dan menyampaikan informasi tidak boleh dilakukan secara gegabah. Umat Islam dituntut untuk menguji kebenaran berita, terutama jika sumbernya diragukan. Hal ini menjadi sangat relevan di era media sosial ketika informasi dapat menyebar secara luas dalam hitungan detik tanpa proses klarifikasi yang memadai. Dalam kondisi seperti ini, ajaran Al-Qur’an menjadi sangat penting untuk mencegah kekacauan sosial akibat informasi yang tidak akurat.

Selain kebenaran, Al-Qur’an juga menekankan pentingnya kejujuran dan ketepatan dalam menyampaikan informasi. Dalam QS. An-Nisa ayat 9, Allah berfirman agar manusia berkata dengan qaulan sadidan perkataan yang benar dan tepat. Ini menunjukkan bahwa setiap informasi yang kita ucapkan atau sebarkan seharusnya dilandasi oleh kejujuran, bukan manipulasi atau kepentingan pribadi. Informasi bukan alat untuk memperdaya, tetapi jembatan menuju kebaikan dan keadilan.

Bacaan Lainnya

Tanggung jawab dalam penyampaian informasi juga merupakan aspek penting yang dijelaskan dalam Al-Qur’an. Setiap individu memiliki kewajiban untuk menyampaikan kebenaran dan tidak boleh menyembunyikan informasi penting yang dapat berdampak pada kemaslahatan umum. Dalam QS. Al-Baqarah ayat 42, Allah melarang mencampuradukkan kebenaran dengan kebatilan dan menyembunyikan kebenaran yang telah diketahui. Hal ini menunjukkan bahwa informasi yang benar tidak hanya harus disampaikan, tetapi juga dijaga dari distorsi.

Etika dalam penyampaian informasi turut menjadi sorotan dalam Al-Qur’an. Penyebaran informasi tidak boleh dilakukan dengan cara yang mencemarkan nama baik, merendahkan martabat orang lain, atau menimbulkan perpecahan di masyarakat. Larangan terhadap ghibah (menggunjing) dan su’udzan (buruk sangka) merupakan contoh nyata bahwa Al-Qur’an mengatur bukan hanya isi, tetapi juga cara penyampaian informasi. Dalam QS. An-Nahl ayat 125, Allah memerintahkan untuk menyeru manusia ke jalan-Nya dengan hikmah dan pelajaran yang baik, serta berdebat dengan cara yang lebih baik. Prinsip ini menegaskan bahwa komunikasi dalam Islam harus dijalankan dengan kebijaksanaan dan penuh adab.

Dapatkan update berita lebih cepat dengan mengikuti Google News SumbarFokus.com. Klik tanda bintang untuk mengikuti.



Pos terkait