Masa Reses, Anggota DPD Muslim M Yatim Serap Aspirasi di Sektor Pertanian dan Perikanan

Anggota DPD/MPR RI asal Sumatera Barat, Muslim M Yatim. (Foto: Ist./SumbarFokus.com)

“Penyuluh kita butuh tempat belajar langsung. Bukan hanya ruang kelas, tapi lahan atau kolam percontohan yang bisa jadi referensi,” ungkap seorang tokoh tani.

Diskusi juga menyinggung rencana pemerintah pusat yang akan menarik seluruh tenaga penyuluh pertanian dan perikanan menjadi pegawai pusat. Informasi ini menimbulkan kekhawatiran dan kebingungan, terutama karena belum ada kejelasan teknis maupun regulasi yang mengatur proses transisinya.

Bacaan Lainnya

Muslim M Yatim menilai hal ini perlu diklarifikasi oleh kementerian terkait agar tidak berdampak pada semangat kerja para penyuluh di daerah.

“Kita tidak boleh biarkan penyuluh bekerja dalam ketidakpastian. Saya akan sampaikan hal ini ke kementerian agar segera ada penjelasan resmi,” tegasnya.

Para stakeholder perikanan juga menyampaikan aspirasi terkait kesejahteraan nelayan. Di banyak wilayah pesisir, nelayan kecil masih hidup dalam kondisi rentan. Mereka menghadapi kesulitan dalam akses permodalan, asuransi, dan infrastruktur penunjang seperti dermaga dan tempat pelelangan ikan (TPI).

“Kita ingin ada keberpihakan nyata kepada nelayan, bukan sekadar bantuan sesaat. Perlu kebijakan yang menyentuh akar masalah,” ujar perwakilan nelayan dari daerah pesisir barat Sumbar.

Poin terakhir yang juga menjadi perhatian serius dalam reses tersebut adalah lemahnya fungsi organisasi nelayan. Banyak organisasi yang dibentuk hanya untuk keperluan formal atau seremonial, tanpa berperan aktif dalam membina, melindungi, dan memperjuangkan hak-hak nelayan.

Muslim M Yatim mendorong agar organisasi nelayan dan kelompok usaha bersama (KUB) diperkuat perannya secara struktural dan fungsional.

Dapatkan update berita lebih cepat dengan mengikuti Google News SumbarFokus.com. Klik tanda bintang untuk mengikuti.



Pos terkait