Namun, ia juga mengingatkan bahwa kemajuan ini hanya bisa dicapai jika nilai-nilai kebangsaan tetap menjadi landasan dalam setiap langkah pembangunan. “Nilai-nilai kebangsaan sangat diperlukan untuk mewujudkan visi Indonesia Emas 2045. Perguruan tinggi harus berperan aktif dalam menanamkan nilai-nilai ini, terutama di tengah era polycrisis dunia,” ujar Prof. Rokhmin dengan penuh keyakinan.
Dalam diskusi yang dipandu oleh Dr. Erianjoni, pakar Social Deviation UNP, Prof. Rokhmin juga menyoroti tantangan yang dihadapi Indonesia, mulai dari bencana alam hingga ketertinggalan ekonomi. Ia menekankan bahwa semua ini bukanlah penghalang, melainkan pendorong untuk membentuk generasi yang memiliki etos kerja unggul, inovatif, dan berakhlak mulia.
Di tengah tantangan globalisasi, diskusi ini memberikan pesan kuat bahwa perguruan tinggi tidak hanya berperan sebagai tempat pendidikan, tetapi juga sebagai penjaga nilai-nilai luhur yang akan membawa Indonesia ke puncak kejayaan. Dengan dukungan seluruh elemen bangsa, visi Indonesia Emas 2045 bukanlah mimpi, tetapi tujuan yang nyata dan dapat dicapai.
Diskusi yang dihadiri oleh wakil rektor III, dekan, dan kepala lembaga UNP ini menandai langkah penting dalam upaya memupuk semangat kebangsaan di kalangan akademisi. Di tengah arus globalisasi yang deras, perguruan tinggi diharapkan tetap menjadi mercusuar yang menerangi jalan menuju masa depan bangsa yang gemilang. (000/unp)
Dapatkan update berita lebih cepat dengan mengikuti Google News SumbarFokus.com. Klik tanda bintang untuk mengikuti.