PADANG (SumbarFokus)
Pepatah di Minangkabau adalah bagian penting dari warisan budaya dan kearifan lokal yang dimiliki oleh masyarakat Minangkabau.
Pepatah-petitih ini merupakan ungkapan singkat yang mengandung hikmah, nilai-nilai kehidupan, dan nilai-nilai budaya.
Berikut adalah makna dari pepatah yang ada di Minangkabau:
1. Anak dipangku Kamanakan dibimbiang
Pepatah ini mengandung pesan bahwa setiap orang tua atau orang yang lebih dewasa memiliki tanggung jawab untuk membimbingan, merawat, dan mendidik anak-anak untuk tumbuh dan berkembang secara optimal.
Pepatah ini juga menggambarkan adat Minangkabau yang mengikuti sistem matrilineal, atau garis keturunan ibu. Dalam konteks ini, seorang laki-laki Minangkabau tidak hanya bertanggung jawab untuk mendidik anak kandungnya, tetapi juga harus memberikan bimbingan kepada anak perempuan saudara atau keponakannya.
2. Barek samo dipikua, ringan samo dijinjiang
Makna dari pepatah ini adalah bahwa beban atau tanggung jawab yang dibagi bersama-sama akan terasa lebih ringan daripada jika harus ditanggung sendirian. Dalam kehidupan sehari-hari, kerjasama dan kolaborasi dalam menyelesaikan tugas atau menghadapi masalah akan mempermudah perjalanan dan mengurangi beban yang dirasakan.
3. Adat basandi sarak, sarak basandi kitabullah
Pepatah ini menyoroti pentingnya adat atau budaya yang berakar pada nilai-nilai agama. Dalam konteks ini, adat yang dijalankan harus sejalan dengan ajaran agama yang terdapat dalam kitab suci. Ini menegaskan bahwa adat harus dipahami sebagai implementasi dari nilai-nilai agama yang terkandung di dalamnya. Hal ini menunjukkan bahwa masyarakat Minangkabau sangat menjunjung tinggi keharmonisan antara syariat agama dan hukum adat. (BBS/Magang/Halwa)
Dapatkan update berita lebih cepat dengan mengikuti Google News SumbarFokus.com. Klik tanda bintang untuk mengikuti.





