Mengenal 4 Jenis Imbuhan dalam Kebahasaan Indonesia

Dalam bahasa Indonesia, kata dapat mengalami perubahan bentuk dan makna melalui proses yang disebut dengan afiksasi atau penambahan imbuhan. (Foto: Ist./SumbarFokus.com)

PADANG (SumbarFokus)

Dalam bahasa Indonesia, kata dapat mengalami perubahan bentuk dan makna melalui proses yang disebut dengan afiksasi atau penambahan imbuhan.

Bacaan Lainnya

Imbuhan berfungsi membentuk kata baru, mengubah kelas kata, serta memperjelas makna kata dasar.

Pemahaman tentang jenis-jenis imbuhan penting bagi siapa pun yang ingin menulis dan berbahasa Indonesia dengan benar.

Berikut empat jenis imbuhan dalam kebahasaan yang perlu Anda ketahui:

1. Prefiks (Awalan)

Prefiks adalah imbuhan yang diletakkan di awal kata dasar. Fungsinya bisa mengubah kelas kata atau menambah makna baru.

Contoh:

  • me- + tulis → menulis
  • ber- + jalan → berjalan
  • ter- + lihat → terlihat

Prefiks sering digunakan untuk membentuk kata kerja dari kata benda atau kata sifat.

2. Sufiks (Akhiran)

Sufiks adalah imbuhan yang ditempatkan di akhir kata dasar.

Contoh:

  • ajar + -anajaran
  • besar + -kanbesarkan
  • ubah + -iubah*i

Sufiks umumnya dipakai untuk membentuk kata benda atau kata kerja turunan.

3. Infiks (Sisipan)

Infiks adalah imbuhan yang disisipkan di tengah kata dasar. Jenis ini jarang digunakan dalam bahasa sehari-hari, tetapi masih ditemukan dalam bahasa daerah atau bentuk sastra.

Contoh:

  • -el-telunjuk (dari tunjuk)
  • -em-gemetar (dari getar)
  • -er-gerigi (dari gigi)

4. Konfiks (Gabungan Awalan dan Akhiran)

Konfiks adalah imbuhan ganda yang terdiri atas awalan dan akhiran yang melekat secara bersamaan pada sebuah kata dasar.

Contoh:

  • me- + ajar + -kanmengajarkan
  • per- + main + -anpermainan
  • ke- + besar + -ankebesaran

Konfiks banyak digunakan dalam pembentukan kata kerja atau kata benda abstrak.

Dapatkan update berita lebih cepat dengan mengikuti Google News SumbarFokus.com. Klik tanda bintang untuk mengikuti.



Pos terkait