“Melalui apel ini, saya sampaikan kepada Plt Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR),
untuk segera mengajukan pengunduran diri, jika memang tidak siap untuk bekerja. Maaf saya harus sampaikan melalui kesempatan ini, karena saya tidak bisa berkomunikasi langsung dengan Bapak,” pernyataan Bupati mengejutkan.
Annisa mengakui, sejak awal dirinya sudah menyampaikan, bahwa dia butuh tim yang solid di tengah krisis anggaran saat ini.
“Diminta hadir untuk rapat tidak hadir, ditelepon tidak dijawab dan tidak pula memberi respon balik,” imbuhnya.
Dia kemudian juga menyoroti pentingnya kehadiran dan respon cepat pejabat dalam menjawab keluhan serta kebutuhan masyarakat. Dia menegaskan, pejabat di Dinas PUPR dinilai sering mengabaikan panggilan telepon dan absen dalam rapat-rapat penting.
Baginya tidak ada alasan apapun untuk menunda pekerjaan demi mewujudkan keingian masyarakat.
“Tapi percayalah peringatan saya ini tidak lebih keras dari teriakan masyarakat yang mengeluh soal jalan rusak, jembatan yang putus, keluarga miskin yg tinggal dirumah tidak layak, kesulitan air bersih dan keluhan lainnya. Kalau bapak tidak percaya, silahkan turun ke lapangan, dengar suara masyarakat, dengar keluhan mereka semua,” tambahnya.
Sleanjutnya, dalam hal lain, Annisa juga berjanji akan memenuhi hak-hak PNS, seperti TPP, jika mampu memenuhi target bersama yang sudah ditetapkan.
“Saya bercita-cita menjadikan TPP PNS Dharmasraya menjadi yang tertinggi di Sumatera Barat, kalau perlu di pulau Sumatera. Tapi untuk mewujudkan itu kita harus kerja keras dulu bersama-sama,” tukasnya. (019)
Dapatkan update berita lebih cepat dengan mengikuti Google News SumbarFokus.com. Klik tanda bintang untuk mengikuti.
