PADANG (SumbarFokus)
Industri pasar modal di Sumatera Barat (Sumbar) menunjukkan tren positif, dengan pertumbuhan Single Investor Identificatioan (SID) yang semakin meningkat.
Berdasarkan data terbaru, jumlah total SID Investor di Sumbar tumbuh sebesar 12,71 persen year on year (YoY), dengan jumlah SID Saham naik sebesar 4,5 persen, yaitu sebanyak 97.193, naik dari 92.991, di tahun sebelumnya.
Hal ini disampaikan langsung oleh Ketua Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Sumbar Roni Nazra, dalam kegiatan Coffe Morning bersama para wartawan, di Padang, Rabu (21/5/2025).
Menurutnya, peningkatan ini menunjukkan bahwa minat masyarakat terhadap investasi di pasar modal terus tumbuh, seiring meningkatnya literasi keuangan, khususnya di kalangan generasi muda.
“Kita melihat tren positif, bahwa masyarakat Sumbar mulai memiliki tingkat pemahaman yang lebih baik dalam bidang keuangan, khususnya dalam investasi pasar modal,” ujar Roni.
Kota Padang menjadi penyumbang investor terbesar dengan total 33.582 investor, disusul Kabupaten Agam sebanyak 7.701 investor, dan Kabupaten Tanah Datar dengan 7.011 investor. Sebaliknya, jumlah investor terendah tercatat di Kota Solok yang hanya memiliki 30 investor.
Meskipun demikian, nilai transaksi di pasar modal justru mengalami penurunan. Roni menjelaskan, hal ini dikarenakan mayoritas investor baru merupakan anak-anak muda, yang baru mencoba berinvestasi dan belum memiliki modal besar.
“Mereka ini sebagian besar anak muda yang sedang belajar. Ini kabar baik karena partisipasi meningkat, namun tentu butuh waktu untuk mereka bisa berinvestasi dalam jumlah yang lebih besar,” tambahnya.
Dapatkan update berita lebih cepat dengan mengikuti Google News SumbarFokus.com. Klik tanda bintang untuk mengikuti.