PADANG (SumbarFokus)
Â
Museum merupakan satu sumber ilmu, surga informasi sejarah, tempat yang tak pernah membosankan bagi mereka yang haus akan rasa serba ingin tahu. Museum akan selalu memuaskan bagi mereka yang tak berhenti untuk belajar. Seperti Museum Nagari Dr. Sawirman, yang disingkat dengan Museum Dr. Sawirman, menjanjikan pengetahuan-pengetahuan akan berbagai hal, menjanjikan wawasan kemuseuman tersendiri bagi para pengunjungnya.
Museum Dr. Sawirman diresmikan oleh Bupati Padang Pariaman Ali Mukhni, pada hari Kamis tanggal 24 Juli 2014. Di hari yang sama sebuah Pustaka Nagari yang juga sebagai aset koleksi filogika Museum Dr. Sawirman diresmikan pula oleh Rektor Universitas Andalas Werry Darta Taifur. Pendiri museum adalah Dr. Sawirman, M.Hum bersama pengurus Yayasan Insan Cita Andalas dan mahasiswa KKN PPM Universitas Andalas dan Universitas Hasanuddin tahun 2014.
“Saya memimpikan setiap surau di Sumatra Barat memiliki perpustakaan seperti halnya mesjid Istiqlal yang memiliki banyak koleksi kitab, buku, dan hadits. Saatnya masjid era ini bukan lagi membangun fisik, tetapi esensinya. Untuk apa masjid megah-megah tetapi fungsinya tidak semegah bagunannya. Saya ingin masjid atau surau juga difungsikan untuk berbagai pelatihan yang bermafaat. Selain untuk salat berjamaah dan belajar Al-Qur’an serta maknanya, ribuan surau dan masjid di Sumatera Barat juga perlu difungsikan untuk berbagai pelatihan, seperti pelatihan kaligrafi, pelatihan menulis artikel atau puisi, pelatihan memasak makanan tradisi, pelatihan membuat gulai, pelatihan memasak makanan tradisi pelatihan membuat berbagai kerajinan, pelatihan membuat keramik, pelatihan komunikasi, pidato, dan lain-lain,” ungkap Sawirman, pendiri Museum Dr. Sawirman, saat diwawancara, baru-baru ini.
Dapatkan update berita lebih cepat dengan mengikuti Google News SumbarFokus.com. Klik tanda bintang untuk mengikuti.





