JAKARTA (SumbarFokus)
Anggota Komisi VI DPR RI, Hj. Nevi Zuairina, meminta agar penawaran umum perdana saham atau initial public offering (IPO) Anak usaha hulu Pertamina, PT Pertamina Hulu Energi (PHE) yang akan dilakukan bulan Juni 2023 tak membuat kendali negara terhadap sumber daya alam berkurang.
Anggota Fraksi Partai Keadilan Sejahtera atau PKS DPR RI menyampaikan pendapatnya menanggapi rencana IPO PHE yang diperkirakan menjual 10-15 persen saham dalam penawaran umum. Dari IPO ini perseroan memperoleh dana hingga US$ 2 miliar atau sekitar Rp29,4 triliun (kurs Rp14.700 per dolar AS.
“FPKS mengingatkan kepada Pertamina dalam rencana ini adalah kendali negara terhadap sumber kekayaan bangsa tidak boleh berkurang. Apalagi PHE ini memiliki peran dan nilai strategis bagi ketahanan energi bangsa Indonesia,” tegas Politisi PKS ini dalam Rapat dengan Mitra Komisi VI.
Legislator asal Sumatera Barat II ini mengingatkan, jangan sampai kendali negara berkurang atas sumber kekayaan bangsa di PHE lewat IPO tersebut. Pasalnya, hal ini akan berdampak pada kebijakan tarif energi dan negara bisa kehilangan wibawanya.
“Pencabutan subsidi ataupun kenaikan tarif energi akan menambah beban rakyat dan bisa memunculkan kelompok kemiskinan baru akibat kenaikan tarif energi,” tegas Nevi.
Nevi menuturkan, PHE sebagai anak perusahaan Pertamina harus berfokus pada kegiatan eksplorasi dan produksi minyak dan gas bumi di wilayah Indonesia. Karena menurutnya, Tujuan utama PHE, adalah mengembangkan sumber daya energi minyak dan gas bumi untuk memenuhi kebutuhan energi dalam negeri.
Dapatkan update berita lebih cepat dengan mengikuti Google News SumbarFokus.com. Klik tanda bintang untuk mengikuti.





