“Salah satu iven yang memang sengaja kita siapkan untuk menjamu para tamu, terutama sekali Bapak Mendagri beserta jajaran, serta perwakilan Satpol PP dan Satlinmas dari seluruh Indonesia, adalah prosesi adat Makan Bajamba ini,” ucap Gubernur Mahyeldi.
Makan Bajamba, kata Gubernur, secara harfiah dapat diartikan sebagai makan bersama di dalam suatu wadah yang sama. Namun, segala hidangan yang telah disiapkan itu baru bisa dinikmati setelah para tokoh adat menyampaikan pepatah dan petitih.
“Prosesi adat ini mengandung nilai soal kesetaraan, kebersamaan, kekeluargaan, senasib sepenanggungan, dan keadilan. Semoga nilai-nilai itu dapat diambil dan dipedomani dalam setiap pelaksanaan tugas oleh Satpol PP dan Satlinmas, demi menjaga trantibum di tengah masyarakat,” ujar Gubernur lagi.
Gubernur juga menyebutkan, bahwa berbagai macam jenis makanan yang dihidangkan dalam prosesi Makan Bajamba, merupakan perwakilan masakan khas adat dari berbagai daerah di Sumbar. Namun, yang membedakan hidangan kali ini dengan hidangan di Rumah Makan Padang yang tersebar di luar Sumbar, adalah keaslian rempah serta bumbu yang digunakan, yang memang 100bpersen berasal dari Tanah Sumatera Barat.
“Jadi, masakan Padang yang terhidang di hadapan Bapak Mendagri dan Bapak/Ibuk tamu undangan hari ini, adalah masakan bercita rasa asli Ranah Minang. Makan masakan Minang, langsung di Ranah Minang. Nanti, setelah kembali ke daerah masing-masing, semoga cita rasa itu tetap melekat di lidah, sehingga Bapak/Ibuk rindu untuk kembali ke Sumbar,” ujar Gubernur yang disambut riuh tepuk tangan peserta.
Dapatkan update berita lebih cepat dengan mengikuti Google News SumbarFokus.com. Klik tanda bintang untuk mengikuti.