PADANG (SumbarFokus)
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Provinsi Sumatera Barat, bersama Forum Komunikasi Industri Jasa Keuangan (FKIJK) Sumatera Barat, menggelar Puncak Bulan Inklusi Keuangan (BIK) Sumatera Barat Tahun 2025, di Kantor Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Sumatera Barat, Padang, Minggu (19/10/2025).
Kegiatan ini merupakan bagian dari agenda nasional yang dilaksanakan secara serentak oleh seluruh kantor OJK di Indonesia, dengan melibatkan pelaku usaha jasa keuangan dan berbagai pemangku kepentingan terkait.
Tahun ini, BIK mengusung tema Inklusi Keuangan untuk Semua, Rakyat Sejahtera, Indonesia Maju, yang menekankan pentingnya akses keuangan yang merata bagi seluruh lapisan masyarakat, termasuk di wilayah 3T (tertinggal, terdepan, terluar).
Kepala OJK Provinsi Sumatera Barat Roni Nazra menyampaikan, inklusi keuangan menjadi indikator penting dalam mewujudkan stabilitas ekonomi makro nasional. Dia menegaskan, pemerintah telah menargetkan tingkat inklusi keuangan nasional sebesar 91 persen pada 2025, 93 persen pada 2029, dan 98 persen pada 2045, sebagaimana tertuang dalam RPJMN dan RPJPN 2025–2045.
“Melalui kegiatan ini, kami berharap semakin banyak masyarakat Sumatera Barat yang memahami pentingnya mengelola keuangan, menabung, dan memanfaatkan layanan keuangan formal. Inklusi keuangan bukan hanya soal angka, tetapi tentang kesejahteraan masyarakat dan kemandirian ekonomi daerah,” ujar Roni.
Berdasarkan hasil Survei Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan (SNLIK) 2025, tingkat inklusi keuangan nasional tercatat mencapai 80,51 persen, meningkat sebesar 5,49 persen dibandingkan tahun sebelumnya yang sebesar 75,02 persen.
Dapatkan update berita lebih cepat dengan mengikuti Google News SumbarFokus.com. Klik tanda bintang untuk mengikuti.
