Sementara, Gubernur Sumatera Barat, yang diwakili oleh Kepala Biro Perekonomian Provinsi Sumatera Barat Kuartini Deti Putri menyampaikan, inklusi keuangan bukan sekadar perluasan akses terhadap layanan keuangan, tetapi juga merupakan pondasi penting dalam membangun ketahanan ekonomi nasional yang inklusif dan berkeadilan.
“Pemerintah bersinergi dengan Dewan Nasional Keuangan Inklusif (DNKI) dan Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah (TPAKD) untuk terus memperluas berbagai program akses keuangan di seluruh wilayah,” jelas Kuartini.
Selain kegiatan utama, Puncak BIK 2025 juga turut diramaikan dengan berbagai kegiatan menarik selerti jalan sehat, lomba mewarnai, lomba reels, dance, serta perlombaan lainnya, yang bertujuan untuk menarik minat masyarakat terhadap edukasi keuangan melalui pendekatan yang sederhana.
Sebagai bentuk apresiasi, OJK Sumatera Barat juga memberikan penghargaan kepada tiga TPAKD terbaik, yang dinilai berhasil menjalankan program literasi dan inklusi keuangan sepanjang tahun 2025. Adapun penerima penghargaan tersebut adalah TPAKD Kabupaten Pasaman, TPAKD Kabupaten Solok dan TPAKD Kabupaten Tanah Datar.
Melalui kegiatan ini, OJK berharap kesadaran dan partisipasi masyarakat Sumatera Barat terhadap pengelolaan keuangan dapat semakin meningkat, sekaligus memperkuat sinergi antar-instansi, dalam mendukung pertumbuhan ekonomi yang inklusif, berkelanjutan, dan berkeadilan. (028)
Dapatkan update berita lebih cepat dengan mengikuti Google News SumbarFokus.com. Klik tanda bintang untuk mengikuti.





