PADANG (SumbarFokus)
Perekonomian Provinsi Sumatera Barat mengalami pertumbuhan yang moderat pada triwulan III-2025 meskipun ada sedikit kontraksi dibandingkan triwulan sebelumnya.
Berdasarkan data yang disampaikan oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Sumatera Barat, Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Sumatera Barat tercatat tumbuh 3,36 persen yoy, meskipun secara kuartalan (q-to-q) ekonomi mengalami kontraksi sebesar 0,10 persen. Meskipun angka pertumbuhan ini lebih rendah dibandingkan dengan provinsi lainnya, 3,36 persen menunjukkan prospek pembangunan daerah yang tetap positif, meskipun dihadapkan pada tantangan perekonomian global yang tidak menentu.
Di tengah situasi ekonomi yang penuh tantangan, sektor perbankan di Sumbar tercatat mengalami pertumbuhan yang stabil. Pada posisi September 2025, total aset sektor perbankan tercatat mencapai Rp83,82 triliun, mengalami kenaikan sebesar 0,50 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Penyaluran kredit juga menunjukkan angka positif meskipun lebih rendah, tercatat sebesar Rp73,22 triliun, tumbuh 0,37 persen dibandingkan tahun lalu. Sementara, penghimpunan Dana Pihak Ketiga (DPK) tercatat mengalami kenaikan yang cukup baik, dengan pertumbuhan 3,32 persen yoy, mencapai Rp58,49 triliun.
Meski sektor perbankan secara umum stabil, rasio kredit bermasalah atau Non-Performing Loan (NPL) sedikit mengalami kenaikan menjadi 2,72 persen dibandingkan dengan posisi 2,35 persen pada tahun lalu. Sementara, sektor Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) masih menjadi fokus utama meskipun penyaluran kredit ke sektor ini mengalami sedikit penurunan sebesar 1,15 persen yoy, dengan total penyaluran mencapai Rp31,32 triliun. Meskipun ada penurunan dalam penyaluran kredit, sektor UMKM tetap menyumbang sekitar 42,77 persen dari total kredit yang disalurkan.
Dapatkan update berita lebih cepat dengan mengikuti Google News SumbarFokus.com. Klik tanda bintang untuk mengikuti.





