Oleh: HAMDA*
Hari Olahraga Nasional yang setiap tahun kita peringati bukanlah sekadar seremoni belaka. Ia adalah momentum untuk kembali merenungkan hakikat olahraga sebagai perekat bangsa, penumbuh daya juang, dan jalan menuju masa depan yang lebih sehat serta berkarakter. Tema tahun ini, “Olahraga Satukan Kita”, seolah menjadi penegasan bahwa olahraga memiliki kekuatan besar untuk mempersatukan dan menggerakkan bangsa.
Di arena olahraga, kita selalu belajar tentang kebersamaan. Di sana ada penghormatan terhadap lawan, ada kemenangan yang dirayakan tanpa merendahkan, ada pula kekalahan yang diterima dengan lapang dada. Nilai-nilai itu tidak hanya milik atlet di gelanggang, tetapi juga milik masyarakat luas. Di tengah dinamika sosial politik bangsa, olahraga selalu hadir sebagai ruang di mana perbedaan melebur dalam satu identitas: Indonesia.
Hari ini, olahraga nasional berada di persimpangan. Kita pernah melahirkan atlet kelas dunia, namun masih harus berjuang dengan persoalan manajemen yang belum sepenuhnya profesional, infrastruktur yang belum merata, dan regenerasi atlet yang perlu lebih terencana. Haornas tahun ini harus menjadi pengingat untuk memperbaiki semua itu, apalagi bangsa ini tengah menargetkan pencapaian lebih besar di panggung Olimpiade mendatang. Tantangan itu hanya bisa diwujudkan bila seluruh elemen bersatu dan bergerak bersama.
Bagi saya, sebagai putra Minangkabau, Sumatera Barat menyimpan potensi luar biasa di bidang olahraga. Semangat juang anak nagari, tradisi yang menumbuhkan budaya kompetitif, serta dukungan masyarakat yang begitu kuat adalah modal besar. Namun, kita juga harus jujur: pembinaan usia dini sering kali berjalan tanpa arah yang jelas, fasilitas belum merata, dan sinergi antara pemerintah, KONI, cabang olahraga, serta dunia usaha masih perlu diperkuat.
Dapatkan update berita lebih cepat dengan mengikuti Google News SumbarFokus.com. Klik tanda bintang untuk mengikuti.