Oversharing di Media Sosial Bisa Jadi Bumerang, Hati-Hati!

Oversharing di Media Sosial Bisa Jadi Bumerang, Hati-Hati! (Foto: Ist./SumbarFokus.com)

PADANG (SumbarFokus)

Media sosial memberikan ruang luas untuk mengekspresikan diri, mulai dari membagikan momen pribadi, pencapaian, hingga keluhan sehari-hari.

Namun, fenomena berbagi berlebihan atau oversharing kerap menimbulkan dampak yang tak selalu disadari.

Informasi yang terlanjur tersebar di ruang digital dapat menjadi bumerang di kemudian hari. Berikut beberapa risiko yang patut dicermati:

1. Ancaman Keamanan Pribadi

Unggahan yang memuat informasi detail, seperti alamat rumah, lokasi saat ini, hingga jadwal bepergian, dapat memudahkan orang asing mengetahui pola aktivitas. Hal ini meningkatkan risiko kejahatan, mulai dari pencurian hingga penipuan. Informasi yang tampak sepele di mata pemilik akun bisa menjadi celah bagi pelaku kriminal.

2. Jejak Digital yang Sulit Terhapus

Tidak semua hal yang sudah dibagikan di media sosial dapat benar-benar dihapus. Unggahan lama bisa muncul kembali melalui tangkapan layar atau fitur kenangan. Konten yang dianggap wajar saat ini bisa saja menimbulkan masalah reputasi di masa depan, terutama ketika berkaitan dengan dunia kerja atau relasi profesional.

3. Dampak terhadap Hubungan Sosial

Berbagi berlebihan juga bisa memengaruhi hubungan dengan orang lain. Cerita pribadi yang dipublikasikan tanpa mempertimbangkan dampaknya dapat menyinggung perasaan keluarga, teman, atau rekan kerja. Konflik sosial dapat muncul bukan karena isi utama unggahan, tetapi dari interpretasi pembaca yang berbeda.

4. Risiko pada Dunia Kerja

Perusahaan kini kerap menelusuri media sosial calon karyawan untuk menilai karakter. Unggahan emosional, provokatif, atau terlalu personal bisa menjadi bahan pertimbangan negatif. Bagi yang sudah bekerja, perilaku di media sosial juga bisa memengaruhi kepercayaan atasan maupun klien.

5. Potensi Penyalahgunaan Data

Data pribadi seperti tanggal lahir, foto identitas, hingga informasi keluarga sering kali digunakan pihak tak bertanggung jawab untuk melakukan kejahatan siber. Pencurian identitas dan penipuan daring merupakan ancaman nyata yang kerap berawal dari informasi publik di media sosial.

Oversharing sering kali dilakukan tanpa sadar, dengan alasan ingin berbagi atau mencari perhatian. Namun, kesadaran untuk membatasi informasi yang dibuka ke publik menjadi langkah penting agar media sosial tetap bermanfaat dan tidak menimbulkan kerugian. (015/BBS)

Dapatkan update berita lebih cepat dengan mengikuti Google News SumbarFokus.com. Klik tanda bintang untuk mengikuti.



Pos terkait