PADANG (SumbarFokus)
Upaya mewujudkan Padang sebagai kota sehat dan kota pintar membutuhkan sinergi dari semua pihak, termasuk kalangan mahasiswa.
Hal itu disampaikan Kepala Dinas Kesehatan Kota Padang dr. Srikurnia Yati saat menjadi narasumber dalam seminar kesehatan bertema One Vision, One Action, Uniting Forces Against Tobacco Use di Gedung E Universitas Andalas, Sabtu (31/5/2025).
“Visi besar ini harus digerakkan bersama, terutama dalam mewujudkan kawasan tanpa rokok sebagai bagian dari kota sehat,” katanya.
Menurut dr. Srikurnia, lingkungan permukiman, perkantoran, dan tempat umum harus mendukung terwujudnya kota sehat. Karena itu, partisipasi mahasiswa dalam memberikan edukasi kepada masyarakat dinilai penting.
“Generasi saat ini adalah ujung tombak. Mereka bisa mengedukasi masyarakat untuk hidup sehat, termasuk berhenti merokok,” tambahnya.
Ia juga menekankan pentingnya skrining kesehatan serta pemahaman yang benar kepada masyarakat, khususnya di tengah maraknya informasi keliru yang beredar di media sosial.
“Tugas berat kita adalah meyakinkan masyarakat dengan program yang ada, di tengah berbagai latar belakang sosial dan informasi yang belum tentu benar,” ujarnya.
Dalam kesempatan itu, dr. Srikurnia juga memaparkan capaian penerapan kawasan tanpa rokok selama tahun 2024 di berbagai sektor, terutama di lingkungan pendidikan. Dari 162 PAUD, 160 telah menerapkan kawasan tanpa rokok. Dari 360 TK, 358 telah menerapkannya. Dari 367 SD, 365 telah menerapkan KTR.
Sementara itu, dari 124 SMP, 123 telah menerapkan KTR, dan dari 106 SMA, 99 telah menjalankan kebijakan serupa. Di tingkat perguruan tinggi, dari 42 kampus, 40 telah menetapkan kawasan tanpa rokok.
Dapatkan update berita lebih cepat dengan mengikuti Google News SumbarFokus.com. Klik tanda bintang untuk mengikuti.
