“Selain rakor, juga menggelar kuliah umum di Universitas Andalas. BNPB berupaya masuk ke semua lini, seperti yang kita tahu semua jenis bencana yang ada di dunia juga terdapat di berbagai daerah di Indonesia,” ujarnya saat bertindak sebagai inspektur upacara.
Ia menambahkan, peta rawan bencana di Indonesia terbagi dalam kategori tinggi dan sedang. Hampir seluruh jenis bencana terdapat di Sumbar, khususnya di Kota Padang, mulai dari bencana alam, non-alam, hingga sosial.
“Megathrust ini belum pernah lepas. Mudah-mudahan dengan adanya bencana berskala kecil, energinya dapat dilepaskan sehingga dampaknya dapat berkurang. Jika tidak, dampaknya bisa sangat dahsyat,” imbuhnya.
Lebih lanjut, Kota Padang sendiri berada di daerah cekungan, saat hujan deras, banjir cepat terjadi. Artinya, bencana hidrometeorologi menjadi ancaman utama, yang bisa menyebabkan kehilangan harta bahkan nyawa. Ia juga mengingatkan bahwa saat musim kemarau, sejumlah daerah dihadapkan pada bencana kekeringan. Oleh karena itu, kesiapsiagaan perlu ditingkatkan.
“Jalur evakuasi harus disiapkan dan latihan evakuasi minimal dilakukan setiap enam bulan. Seluruh masyarakat harus diedukasi agar siap dan waspada menghadapi bencana. Tidak boleh ada yang tidak siap,” tegasnya. (000/ril)
Dapatkan update berita lebih cepat dengan mengikuti Google News SumbarFokus.com. Klik tanda bintang untuk mengikuti.