“Tujuan kegiatan ini adalah meningkatnya komitmen dan peran serta mitra kerja dalam percepatan penurunan stunting di daerah ini, dan diseminasi pelaksanan audit kasus stunting yang sudah di audit pada bulan mai 2024,” jelas Furkan.
Sementara, Pjs Bupati Pasaman Edi Dharma mengatakan, pembangunan sumber daya manusia berkualitas merupakan pilar bagi pencapain visi Indonesia emas tahun 2045.
“Hal tersebut akan sulit dicapai jika permasalah gizi dan stunting di daerah ini, yang tidak diatasi secara serius,” sebutnya.
Sejauh ini, dikatakan, pihaknya telah banyak berbuat dan melaksanakan secara optimal bersama stakeholder yang ada untuk percepatan penurunan stunting.
“Namun hasil yang dicapai tidak selaras dengan hasil survei Indonesia yang telah dirilis oleh pemerintah pusat, di mana prevalensi stunting kita di Kabupaten Pasaman pada tahun 2023 mengalami kenaikan menjadi 29,4 persen, dari tahun 2022 yang hanya 28, 9 persen,” terang dia.
Dengan adanya kenaikan angka prevalensi tersebut, dikatakan, bisa menjadi catatan dan evaluasi semua pihak secara bersama.
“Tentunya dengan memperkuat sinergi dan kolaborasi angka prevalensi stunting tersebut bisa dituntaskan dengan secepat mungkin, sesuai target yang tercantum dalam peraturan Presiden nomor 72 tahun 2021 yakni sebesar 14 persen,” terang Edi Dharma.
Edi Dharma juha menegaskan, semua pihak mulai hari ini semua lini harus bergerak untuk melakukan percepatan penurunan stunting secara konvergensi, agar Pasaman tetap bisa membangun generasi masa depan, Kabupaten Pasaman yang unggul dan berdaya saing tinggi dan berkualitas.
Dapatkan update berita lebih cepat dengan mengikuti Google News SumbarFokus.com. Klik tanda bintang untuk mengikuti.
