Kemudian menurut Vivi, penanganan kedua adalah pascabencana yang bersifat permanen, yang juga akan dilakukan secepatnya.
Karena penanganan yang bersifat permanen memerlukan anggaran dan biaya yang cukup besar sehingga Dinas PUPR perlu membawa permasalahan ini kepada TAPD untuk dibahas pengalokasian anggarannya, yang kemudian juga akan dibahas bersama DPRD Kabupaten Solok.
Terkait amblasnya badan jalan Sariek Alahan Tigo, Kecamatan Hiliran Gumanti, Vivi menyebut, itu sudah menjadi perhatian yang sangat serius dan diperlukan perencanaan yang matang, karena struktur tanah yang sangat labil dan selalu saja di sana terjadi pergerakan lempeng tanah.
”Terkait jalan Sariek Alahan Tigo, jalannya putus total, jalannya juga di lereng tebing, struktur tanahnya sangat labil, dan masih terjadi pergerakan lempeng tanah. Maka diperlukan kajian teknis yang mendalam,” katanya.
Penanganan darurat untuk kenyamanan dan keamanan transportasi masyarakat dimaksimalkan, pemanfaatan jalan Sariek Ateh sudah dibuka, namun perlu peningkatan jalan sehingga dapat segera dipergunakan.
Terpisah, Sekretaris Dinas Sosial kabupaten Solok Beni Darwati juga mengatakan, jika ada bencana alam terutama yang melanda pemukiman penduduk, Dinas Sosial selalu akan mendirikan dapur umum, baik untuk masyarakat terdampak maupun petugas dan relawan yang bertugas di lokasi
bencana.
Dinas Sosial juga akan mendirikan tenda-tenda untuk para pengungsi dan masyarakat terdampak. Selain itu, Dinas Sosial juga menyediakan logistik untuk korban terdampak, dan juga memberikan bantuan logistik kepada korban berupa makanan, pakaian, selimut dan lainnya.
Dapatkan update berita lebih cepat dengan mengikuti Google News SumbarFokus.com. Klik tanda bintang untuk mengikuti.