Sementara itu General Manager PLN Unit Induk Distribusi (UID) Aceh Mundhakir mengatakan, pihaknya telah melaksanakan apel gelar pasukan dan pengecekan peralatan. Ia menekankan, pentingnya kesiapan teknis dan operasional demi menjaga keandalan pasokan listrik khususnya di wilayah Aceh selama acara berlangsung.
“Kegiatan ini melibatkan pengecekan peralatan dan kesiapan tim untuk situasi darurat. Petugas teknis PLN terus menginspeksi jaringan dan peralatan kelistrikan untuk memastikan semua komponen dalam kondisi optimal, guna meminimalisir risiko gangguan listrik selama PON,” ujarnya.
Mundhakir menjamin, keandalan pasokan listrik di seluruh venue dan fasilitas pendukung ajang olahraga terbesar tersebut. Dari total daya mampu listrik mencapai 1.046 megawatt (MW), diproyeksikan beban mencapai 587,96 (MW) sehingga ada cadangan daya sekitar 458 MW.
Ia menambahkan, sebanyak 1.058 personel siaga akan melakukan pengawasan terhadap kelancaran penyediaan pasokan listrik selama PON berlangsung di wilayah Aceh. Tim khusus ini bersiaga 24 jam selama pelaksanaan PON dengan dibekali kendaraan listrik safety patrol untuk menunjang mobilitas dan respon cepat terhadap gangguan.
“Kami akan memantau kondisi jaringan listrik selama PON dan siap bertindak cepat jika ada gangguan. Dukungan semua pihak sangat penting,” kata Mundhakir.
PLN juga telah menyiapkan segala mitigasi risiko untuk menghadapi berbagai kemungkinan gangguan listrik. Selain suplai dari pembangkit utama, sebanyak 53 unit genset, 21 unit uninterruptible power supply (UPS), 28 unit gardu bergerak (UGB) dan peralatan penunjang lainnya telah disiapkan di lokasi-lokasi strategis di Aceh untuk memastikan suplai listrik tetap terjaga.
Dapatkan update berita lebih cepat dengan mengikuti Google News SumbarFokus.com. Klik tanda bintang untuk mengikuti.





