Dengan peluncuran ini, KDMP resmi menjadi salah satu tumpuan pembangunan ekonomi berbasis desa, dan Dharmasraya lewat KDMP Sungai Duo, kini resmi masuk dalam peta nasional koperasi percontohan.
“Semoga dari Sungai Duo, lahir model koperasi yang benar-benar membela petani, pedagang kecil, dan masyarakat desa,” harap Bupati.
Sementara, Gubernur Sumbar Mahyeldi menyatakan, Sumbar adalah provinsi tercepat keempat dalam merealisasikan Koperasi Merah Putih. Dari 1.265 nagari dan kelurahan, 1.245 koperasi sudah berbadan hukum.
“Koperasi ini harus sukses di Sumatera Barat. Karena Sumbar adalah tanah kelahiran Bung Hatta — Bapak Koperasi Indonesia. Kita tidak boleh gagal. KDMP harus menjelma jadi kekuatan ekonomi rakyat,” tegas Mahyeldi.
Melalui skema KDMP, masyarakat dapat mengakses kebutuhan pokok dengan harga terjangkau karena jalur distribusi diperpendek. Selain itu, tersedia layanan kesehatan murah melalui klinik KDMP, apotek terjangkau, serta dukungan usaha dari sektor pertanian, perdagangan, dan jasa lainnya.
Peluncuran ini menandai dimulainya babak baru penguatan koperasi desa yang inklusif dan berkelanjutan di Dharmasraya.
Peluncuran serentak secara Zoom oleh Presiden Republik Indonesia Prabowo ini juga dihadiri dan diikuti oleh ribuan pengurus koperasi, pelaku KDMP, dan pemerintah daerah di seluruh penjuru tanah air. Di tiap daerah, simbolisasi peluncuran ditandai dengan pembacaan ikrar bersama dan penandatanganan komitmen pembinaan koperasi lokal berbasis potensi wilayah.
Kabupaten Dharmasraya sendiri merupakan satu satunya daerah dari 19 kabupaten dan kota di Sumbar yang mewakili Sumbar dalam peluncuran Koperasi Desa Merah Putih. Kabupaten ini dulu dikenal sebagai “Perto Dolarnya Sumatera Barat”.
Dapatkan update berita lebih cepat dengan mengikuti Google News SumbarFokus.com. Klik tanda bintang untuk mengikuti.
