Upaya ini tentu tidak bisa berdiri sendiri. Intervensi program terhadap sektor UMKM tentu juga penting dilakukan karena makin berkembang sektor UMKM serapan terhadap tenaga kerja juga akan meningkat. Diantara penyumbang pasar kerja UMKM ini tentu diharapkan berasal dari keluarga miskin yang telah diberdayakan tadi.
Peran pemerintah nagari juga sangat penting. Pemanfaatan program ketahanan pangan juga akan diarahkan untuk meningkatkan pendapatan masyarakat miskin juga akan menjadi solusi.
Bantuan benih ternak unggas dan tanaman pertanian adalah salah satu bentuk nyata dari program ini yang sehari – hari hasilnya dapat menambah income mereka. Apalagi mayoritas penduduk miskin berada pada sektor pertanian. Dalam pelaksanaannya monitoring dan pendampingan juga perlu dilakukan.
Mengurangi kantong kemiskinan dilakukan dengan meningkatkan akses layanan pendidikan, kesehatan, konektivitas antar wilayah dan pembangunan infrastruktur.
Di bidang pendidikan selain memberikan subsidi/bantuan pendidikan bagi masyarakat kurang mampu, perbaikan terhadap sarana prasarana pendidikan juga menjadi prioritas dengan fokus pada peremajaan mobiler sekolah, penyediaan toilet sekolah dan rehab sedang berat ruang belajar.
Hal serupa juga di bidang kesehatan. Tidak sebatas perluasan cakupan UHC, perbaikan sarana prasarana Puskesmas dan Pustu menjadi prioritas. Mendorong Nagari agar memperbaiki layanan di Poskesri juga dioptimalkan dengan target satu Nagari Satu Poskesri dan satu Bidan Desa.
Untuk konektivitas antar wilayah dan pembangunan infrastruktur, Pemerintah Daerah akan fokus pada beberapa lokasi blank spot atau kampung tertinggal, pemantapan akses jalan kabupaten, saluran irigasi dan infrastruktur mitigasi kebencanaan.
Dapatkan update berita lebih cepat dengan mengikuti Google News SumbarFokus.com. Klik tanda bintang untuk mengikuti.