“Dalam penanganan bencana ini kita butuh kolaborasi dan sinergitas, agar pengurangan risiko bencana dapat dilakukan secara optimal. Kami apresiasi Unand dan RSUP M Djamil Padang yang berkolaborasi menggelar pelatihan ini. Kegiatan itu juga untuk mengukur kesiapan SDM kebencanaan kita,” ungkapnya.
Dia menambahkan, pelatihan penanggulangan korban bencana ini mempertegas kolaborasi aktif pentahelix yang terbangun antara Pemko Padang dengan para akademisi.
Kepala Unit Penelitian Pengabdian Masyarakat (UPPM) Unand dr. Rizki Rahmadian menyampaikan terimakasih kepada Pemko Padang yang telah mendukung kegiatan pengabdian masyarakat yang dilakukan Departemen Ilmu Bedah Fakultas Kedokteran Unand.
“Kerjasama antara Pemko dengan Unand dalam penanganan bencana merupakan kerjasama yang sama sangat penting, karena bagaimanapun bencana sangat erat kaitannya dengan kesehatan. Melalui pelatihan ini kita bisa sharing ilmu, dan belajar melakukan penanganan bencana awal di lokasi bencana, sehingga penanganan di rumah sakit dapat lebih baik,” ucapnya.
Di kesempatan yang sama, Direktur Utama RSUP M. Djamil dr. Dovy Djanas mengapresiasi kolaborasi antara Pemko Padang dan Unand yang menjadikan ilmu bedah dalam pelatihan penanganan bencana di Kota Padang.
“Spesialis bedah merupakan suatu unggulan dari RSUP Dr M Djamil Padang, karena menjadi salah satu pionir dalam mengembangkan spesialisasi dalam rumah sakit. Dengan pelatihan ini kita bisa mensosialisasikan kepada relawan tentang kasus beda kritis, sehingga ketika bencana para relawan kita sudah siap menangani korban,” tuturnya. (000/ril)
Dapatkan update berita lebih cepat dengan mengikuti Google News SumbarFokus.com. Klik tanda bintang untuk mengikuti.





