Kepala DPMPTSP Naker Gusniyetti Zaunit menjelaskan, pelatihan ini akan berlangsung selama tiga bulan. Peserta akan dibekali pemahaman budaya, etika kerja, dan kehidupan sosial sehari-hari, agar tidak hanya siap secara teknis, tetapi juga secara mental dan sosial.
“Ini merupakan peluang besar bagi peserta warga Kota Pariaman, untuk belajar dan lolos mendapatkan sertifikat bahasa Jepang, karena ini salah satu persyaratan yang paling utama,” ujar Gusniyetti.
Dengan pelatihan ini, Pemko Pariaman berharap dapat membuka jalan yang lebih luas, bagi pemuda daerah untuk bersaing di pasar kerja global.(028)
Dapatkan update berita lebih cepat dengan mengikuti Google News SumbarFokus.com. Klik tanda bintang untuk mengikuti.