PADANG (SumbarFokus)
Pemerintah Provinsi Sumatera Barat menegaskan komitmennya menjaga kelestarian lingkungan melalui pengelolaan terpadu Daerah Aliran Sungai (DAS) Anai dan penguatan ekosistem mangrove.
Komitmen ini disampaikan Gubernur Sumatera Barat Mahyeldi saat membuka Workshop Pengelolaan DAS Anai sekaligus pengukuhan Kelompok Kerja Mangrove Daerah (KKMD) Sumbar di Auditorium Istana Gubernur, Rabu (24/9/2025).
Workshop bertema “Pengelolaan DAS Anai dalam Mitigasi Risiko Bencana Hidrometeorologi sekaligus Pengukuhan KKMD Provinsi Sumatera Barat” tersebut dihadiri Direktur Rehabilitasi Mangrove Kementerian Kehutanan Ristianto Pribadi, Direktur Perencanaan dan Evaluasi Pengelolaan DAS Nurul Iftitah, serta perwakilan kepala daerah, OPD, akademisi, dunia usaha, dan lembaga swadaya masyarakat.
Mahyeldi menjelaskan, DAS Anai yang membentang seluas 682,4 kilometer persegi meliputi wilayah Tanah Datar, Padang Panjang, Padang Pariaman, dan Kota Padang. Saat ini, kawasan tersebut menghadapi tekanan akibat aktivitas tambang ilegal, alih fungsi lahan, dan rendahnya kesadaran masyarakat terhadap pentingnya menjaga ekosistem sungai.
“Menurut Gubernur ada empat langkah utama yang bisa dilakukan untuk penyelamatan DAS. Di antaranya rehabilitasi dan konservasi, penegakan supremasi hukum bagi yang melanggar, penertiban pemanfaatan sesuai RTRW, serta peningkatan kesadaran kolektif seluruh pihak,” ujar Mahyeldi.
Dia menegaskan, penyelamatan DAS Anai membutuhkan kolaborasi lintas sektor agar keseimbangan antara lingkungan, ekonomi, dan sosial dapat tercapai. Pemerintah daerah, dunia usaha, akademisi, dan masyarakat diharapkan terlibat aktif menjaga keberlanjutan sumber daya alam di kawasan tersebut.
Dapatkan update berita lebih cepat dengan mengikuti Google News SumbarFokus.com. Klik tanda bintang untuk mengikuti.





