PADANG (SumbarFokus)
Bahasa Indonesia berkembang melalui interaksi dengan berbagai bahasa asing, terutama dari Bahasa Arab dan Belanda.
Pengaruh kedua bahasa ini dapat dilihat dalam kosakata yang digunakan sehari-hari, contohnya dalam bidang agama, hukum, hingga administrasi.
1. Pengaruh Bahasa Arab
Bahasa Arab memberikan kontribusi besar dalam kosakata bahasa Indonesia, terutama dalam aspek keagamaan dan sosial. Banyak kata serapan yang berasal dari bahasa Arab, di antaranya:
- Agama: iman, zakat, salat, puasa, haji
- Sosial: dunia, akhirat, adil, hak, wajib
- Administrasi: amal, maklumat, hikmah, ikrar
Sebagian besar kata serapan dari bahasa Arab disesuaikan dengan ejaan bahasa Indonesia, misalnya “sholat” menjadi “salat” atau “ramadhan” menjadi “ramadan” sesuai dengan Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia (PUEBI).
2. Pengaruh Bahasa Belanda
Bahasa Belanda memiliki peran besar dalam kosakata bahasa Indonesia, terutama dalam bidang hukum, administrasi, dan teknologi. Beberapa contoh kata serapan dari bahasa Belanda adalah:
- Hukum: polisi (politie), advokat (advocaat), vonis (vonnis)
- Administrasi: kantor (kantoor), direktur (directeur), dokumen (document)
- Teknologi: mesin (machine), setrum (stroom), kabel (kabel)
Sebagian besar kata-kata ini masih digunakan hingga sekarang, meskipun beberapa mengalami perubahan ejaan dan pelafalan agar lebih sesuai dengan bahasa Indonesia.
Pengaruh bahasa Arab dan Belanda dalam kosakata bahasa Indonesia menunjukkan bagaimana bahasa kita terus berkembang melalui interaksi budaya dan sejarah. Bahasa Arab lebih banyak berkontribusi pada istilah keagamaan dan sosial, sedangkan bahasa Belanda lebih dominan dalam bidang hukum, administrasi, dan teknologi. Pernahkah Anda sadari masih terdapat kosakata bahasa Indonesia lainnya yang terdengar seperti bahasa Arab atau Belanda? (015/BBS)
Dapatkan update berita lebih cepat dengan mengikuti Google News SumbarFokus.com. Klik tanda bintang untuk mengikuti.





