PADANG (SumbarFokus)
- Pengertian Hujan
Hujan atau dalam istilah ilmiahnya disebut presipitasi cair. Tidak seperti presipitasi non-cair seperti salju, es, dan celah-celah, hujan membutuhkan lapisan atmosfer yang tebal untuk mencapai suhu di atas titik lebur es di sekitar dan di atas permukaan bumi. Di bumi, pengertian hujan adalah proses kondensasi uap air di atmosfer yang berubah menjadi tetesan air yang cukup berat untuk jatuh, biasanya mencapai bumi.
Dua proses dapat terjadi secara bersamaan yang dapat menyebabkan udara menjadi lebih keruh sebelum hujan terjadi, yaitu pendinginan udara dan penambahan uap air ke udara. Virga adalah jumlah hujan yang jatuh ke bumi, tetapi menguap sebelum mencapai bumi.
Presipitasi terbentuk oleh tumbukan tetesan air atau kristal es dengan awan. Ukuran tetesan air hujan bervariasi mulai dari lonjong, berbentuk panekuk (manik-manik besar), hingga bola-bola kecil (manik-manik kecil).
Sebelum membahas pengertian hujan lebih lanjut, perlu diketahui proses pembentukan hujan secara singkat. Kelembapan bergerak di sepanjang wilayah tiga dimensi perbedaan suhu. Selain itu, kelembapan dikenal sebagai front cuaca dan merupakan metode utama menghasilkan hujan. Jika kelembapan cukup dan mengalami pergerakan ke atas pada saat itu juga, maka hujan akan turun dari awan konvektif (awan dengan pergerakan ke atas yang kuat) sebagai kumulus (badai petir) yang dapat berkumpul dalam pita-pita hujan sempit.
Di daerah pegunungan, hujan lebat mungkin terjadi jika lembah miring ke arah angin di sisi permukaan yang menghadap angin pada ketinggian, sehingga memaksa udara lembap mengembun dan jatuh sebagai hujan di sepanjang punggung bukit. Di sisi jauh dari pegunungan, terutama di iklim gurun dimungkinkan jarang terjadi hujan. Hal ini karena udara kering yang disebabkan oleh limpasan dari lembah menyebabkan massa udara menjadi lebih panas dan mengering.
Dapatkan update berita lebih cepat dengan mengikuti Google News SumbarFokus.com. Klik tanda bintang untuk mengikuti.