Penilaian Kinerja, Pemko Sawahlunto Fokus Penanganan Stunting

Kota Sawahlunto tercatat sebagai kota dengan prevalensi stunting paling rendah di Provinsi Sumatera Barat, yaitu pada angka 13,7 persen. (Foto: Ist.)

SAWAHLUNTO (SumbarFokus)

Pencapaian penurunan prevalensi stunting pada Tahun 2022, Kota Sawahlunto tercatat sebagai kota dengan prevalensi stunting paling rendah di Provinsi Sumatera Barat, yaitu pada angka 13,7 persen. Ini diungkapkan Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Sawahlunto Ambun Kadri usai Penilaian Kinerja (PK) tingkat Provinsi Sumatera Barat tahun 2023 dengan tema penanganan stunting, di Bappeda Provinsi Sumbar, Jumat (26/5/2023).

Bacaan Lainnya

Dalam penilaian itu, Ambun menyampaikan ekspos tentang program-program yang dilaksanakan Pemko Sawahlunto dalam rangkaian delapan aksi konvergensi penurunan prevalensi stunting.

“Langkah Pemko Sawahlunto berfokus pada pencegahan munculnya risiko stunting dengan melakukan pendekatan sejak dari hulu yakni terhadap calon pengantin. Kita ingin mengantisipasi stunting ini sejak dini, maka kita dampingi para calon pengantin agar mereka mengerti tentang apa saja yang diperlukan agar anak-anak mereka nanti terhindar dari stunting. Pendampingan diintensifkan pada ibu hamil sampai melahirkan,” urai Ambun.

Juga dijelaskan Ambun, untuk penanganan stunting dilakukan secara terpadu dengan melibatkan seluruh perangkat daerah termasuk instansi vertikal dan pihak-pihak lain.

“Yang paling besar mempengaruhi resiko stunting adalah kesehatan. Namun itu tidak berdiri sendiri, banyak faktor lain seperti ekonomi, pendidikan, dan sosial yang menopang terjadinya kesehatan. Karena itulah Pemko Sawahlunto mendorong seluruh perangkat daerah untuk bahu membahu mendukung Dinas Kesehatan dalam merealisasikan delapan aksi konvergensi penurunan prevalensi stunting,” ungkapnya.(025)

Dapatkan update berita lebih cepat dengan mengikuti Google News SumbarFokus.com. Klik tanda bintang untuk mengikuti.



Pos terkait