Penjaga Nilai Moral dan Etika, Teddy Alfonso: Kalangan Akademisi Perlu Didengaekan Suaranya oleh Negara

Teddy Alfonso. (Foto: Dok. Pribadi/SumbarFokus.com)

Deklarasi itu dibacakan oleh Prof. Harkristuti Harkrisnowo, Ketua Dewan Guru Besar UI. Mereka mengecam keserakahan di balik nama pembangunan yang dianggap merugikan lingkungan dan kekayaan alam negara. Hal serupa disampaikan oleh sivitas akademika UGM melalui Petisi Bulaksumur, menyesalkan sikap Joko Widodo yang dinilai sudah menyimpang dari moral demokrasi. Mereka menuntut Jokowi kembali ke koridor demokrasi dan mendesak DPR serta MPR untuk mengambil sikap terkait kondisi politik Indonesia saat ini.

Sementara, UII turut angkat suara melalui pernyataan sikap “Indonesia Darurat Kenegarawanan”.

Bacaan Lainnya

Rektor UII Prof Fathul Wahid menyatakan keprihatinan mereka terhadap kehilangan sikap kenegarawanan dari Presiden Joko Widodo. Mereka menyoroti pencalonan Gibran Rakabuming Raka sebagai cawapres, yang dianggap sarat dengan intervensi politik yang melanggar etika.

Dikatakan Teddy, caleg yang dikenal sebagai mantan aktifis mahasiswa dan gerakan sosial serta profesional ini, penting baginya untuk terus berkomitmen mendukung langkah-langkah berbagai pihak yang memperkuat demokrasi di Indonesia.

“Saya menaruh rasa hormat dan siap berkolaborasi dengan berbagai pihak, termasuk akademisi, untuk menciptakan lingkungan politik yang lebih sehat dan berkeadilan,” tegasnya.

Teddy Alfonso menyoroti pentingnya peran akademisi dalam membawa wawasan mendalam terkait isu-isu nasional dan regional.

“Turun tangannya kaum akademisi dalam dinamika politik hari-hari ini, pertanda demokrasi kita berjalan tidak baik baik saja. oleh karenanya semua pihak harus mampu menciptakan ruang diskusi dan dialog yang lebih substansial guna membawa perubahan positif untuk kemajuan bangsa,” ujarnya.

Dapatkan update berita lebih cepat dengan mengikuti Google News SumbarFokus.com. Klik tanda bintang untuk mengikuti.



Pos terkait