Jerawat inversa menyebabkan nodul seperti bisul yang mengeluarkan nanah. Kondisi ini terasa menyakitkan dan bisa berlangsung selama berbulan-bulan atau bahkan hitungan tahun. Kabar buruknya, merokok merupakan salah satu faktor risiko penyebab jerawat inversa.
- Rambut jadi lebih tipis
Bukan hanya kulit, merokok juga dapat merusak rambut. Para ahli memperkirakan bahan kimia beracun dalam asap rokok bisa merusak DNA di folikel rambut dan menghasilkan radikal bebas yang merusak sel. Akibatnya, perokok memiliki rambut yang lebih tipis dan cenderung lebih cepat beruban dibandingkan bukan perokok.
Laki-laki yang merokok diperkirakan dua kali lebih mungkin kehilangan rambutnya daripada bukan perokok, jika memperhitungkan faktor-faktor yang meningkatkan risiko kebotakan, seperti penuaan dan genetika. Artinya, perokok juga lebih mungkin mengalami kebotakan.
- Muncul stretch mark
Stretch mark merupakan guratan berwarna merah pada kulit yang secara bertahap dapat memudar menjadi putih. Stretch mark dapat terbentuk saat seseorang mengalami penambahan berat badan dengan cepat. Jadi, siapa pun bisa mendapatkan stretch mark jika mengalami penambahan berat badan yang cepat, seperti saat hamil.
Akan tetapi, ternyata, rokok juga bisa menjadi faktor penyebab terbentuknya stretch mark. Ini lantaran nikotin yang terdapat dalam rokok dapat merusak serat dan jaringan ikat di kulit yang menyebabkan kulit kehilangan elastisitas dan kekuatannya.
Demikianlah sederet perubahan pada penampilan yang bisa diakibatkan kebiasaan merokok. Kabar baiknya, sering kali masalah ini dapat diatasi begitu individu berhenti merokok. Walaupun mungkin butuh waktu untuk dapat melihat hasilnya, tetapi kamu akan dapat melihat manfaat nyata bagi kesehatan dan kesejahteraan yang sepadan dengan usaha yang kamu lakukan untuk berhenti merokok.
Dapatkan update berita lebih cepat dengan mengikuti Google News SumbarFokus.com. Klik tanda bintang untuk mengikuti.