9 Bahan Pasta Gigi yang Berbahaya

Penjelasan bahan kimia odol
Dietanolamina (DEA) adalah bahan kimia yang digunakan untuk membuat pasta gigi menjadi berbusa. Namun, senyawa ini berbahaya karena dapat mengganggu hormon, dijelaskan laman Experience Life. (Foto: Pin/Ist.)

Ukuran microbeads terlalu kecil untuk difilter oleh instalasi pengolahan air limbah. Di sana, microbeads berikatan dengan racun, seperti bahan kimia pestisida, kemudian dicerna oleh ikan dan kehidupan laut lainnya. Selanjutnya, ikan yang tercemar ini dimakan oleh hewan yang lebih besar dan pada akhirnya turut dikonsumsi oleh manusia.

  1. Sodium lauryl sulfate (SLS)

Sodium lauryl sulfate (SLS) ditambahkan ke dalam pasta gigi agar berbusa. Di luar itu, SLS tidak memiliki manfaat lainnya.

Bacaan Lainnya

Menurut laman Prevention, SLS dapat menyebabkan seriawan. Ini karena SLS dapat mengiritasi jaringan lunak di mulut, yang kemudian menyebabkan seriawan dan membuatnya sulit sembuh.

  1. Pemanis buatan

Tidak ada orang yang suka pasta gigi yang rasanya tidak enak. Itu sebabnya banyak produsen pasta gigi tradisional menambahkan pemanis buatan.

Beberapa di antaranya mungkin termasuk sorbitol, sakarin, dan xylitol. Sementara xylitol aman untuk manusia, tetapi sorbitol dan sakarin dipandang sebagai bahan yang bermasalah.

Diterangkan dalam laman Huppy, sakarin dikaitkan dengan kanker kandung kemih, tumor otak, dan limfoma. Sementara itu, sorbitol bisa menyebabkan diare jika tertelan.

  1. Paraben

Paraben digunakan untuk memperpanjang umur simpan pasta gigi. Namun, keamanan paraben masih terus dipertanyakan.

Mengutip dari laman Experience Life, paraben merupakan pengganggu hormon. Paraben sendiri banyak digunakan di sebagian besar produk kosmetik dan barang kebutuhan sehari-hari. Bahkan, jika kadar dalam produk individu ini dianggap aman, akumulasi paraben dalam tubuh dapat menyebabkan masalah, termasuk peningkatan risiko kanker payudara.

  1. Dietanolamina (DEA)

Dietanolamina (DEA) adalah bahan kimia yang digunakan untuk membuat pasta gigi menjadi berbusa. Namun, senyawa ini berbahaya karena dapat mengganggu hormon, dijelaskan laman Experience Life.

Dapatkan update berita lebih cepat dengan mengikuti Google News SumbarFokus.com. Klik tanda bintang untuk mengikuti.



Pos terkait