Di dalam buah terdapat senyawa insulin-mimetic. Ini adalah istilah yang merujuk ke agen yang bisa meniru aksi insulin. Ini diperlukan untuk mendorong masuknya glukosa ke dalam jaringan, di mana glukosa diubah menjadi energi atau disimpan untuk digunakan nanti.
Kesimpulannya, hasil penelitian menunjukkan bahwa buah belimbing manis mengandung senyawa yang kemungkinan berguna dalam pengobatan pasien diabetes.
- Berpotensi melawan kanker
Karsinoma hepatoseluler (HCC) merupakan bentuk paling umum dari kanker hati. Studi yang dipublikasikan dalam jurnal Advances in Pharmacological Sciences tahun 2014 mengevaluasi peran profilaksis buah belimbing manis pada tikus albino Swiss yang mengidap kanker hati.
Kanker itu “tercipta” setelah tikus diberi diethylnitrosamine (DENA) lewat injeksi dan karbon tetraklorida (CCl4) secara oral. Lalu, tikus diberikan ekstrak belimbing manis secara oral dengan dosis 5, 15, 25, 50, dan 75 mg/kilogram BB per hari. Kemudian, diamati selama 30 hari untuk melihat tanda-tanda penyakit, morbiditas, berat badan, gaya berjalan, perubahan perilaku, dan mortalitas (kematian).
Hasilnya, pemberian ekstrak belimbing manis bisa mengurangi insiden, hasil, dan beban tumor. Studi ini menunjukkan peran profilaksis (pencegahan) belimbing manis terhadap karsinoma hepatoseluler pada tikus, sehingga bisa digunakan sebagai suplemen alami yang baik untuk melawan kanker.
- Berpotensi untuk mengatasi obesitas
Penjelasan beberapa manfaat belimbing selanjutnya adalah dapat mengatasi obesitas. Obesitas dikaitkan dengan peningkatan risiko banyak penyakit kronis. Untungnya, semakin banyak bukti yang menunjukkan bahwa fitokimia bisa menghambat adipogenesis dan obesitas.
Dapatkan update berita lebih cepat dengan mengikuti Google News SumbarFokus.com. Klik tanda bintang untuk mengikuti.