Menurut studi yang dipublikasikan dalam jurnal Clinical Chemistry tahun 2008, adipogenesis berkontribusi pada peningkatan massa jaringan adiposa, yaitu jaringan ikat yang terdiri dari sel-sel kaya lipid atau lemak (adiposit).
Berdasarkan penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Food & Function tahun 2016, ekstrak kulit belimbing manis efektif menekan diferensiasi adiposit dalam preadiposit 3T3-L1. Ini bisa menjadi kandidat potensial untuk mengatasi obesitas dan penyakit terkait.
Senyawa bioaktif yang bertanggung jawab atas penekanan ini adalah (-)-epicatechin, yang memiliki peran sebagai antioksidan.
- Bisa mencegah dan mengobati diare
Penelitian yang diterbitkan dalam International Journal of Phytopharmacy tahun 2019 mencari tahu apakah ekstrak air dan etanol memiliki aktivitas antidiare. Awalnya, daun belimbing manis diekstraksi dengan menggunakan berbagai pelarut, lalu disaring.
Menurut hasil studi, ekstrak etanolik dan ekstrak air belimbing manis aman dikonsumsi hingga dosis 2.000 mg/kilogram BB mencit. Selain itu, daun belimbing manis menunjukkan aktivitas antidiare yang signifikan.
Kesimpulannya, ekstrak air dan etanol belimbing manis berpotensi mencegah dan mengobati diare. Yang bertanggung jawab atas sifat antidiare adalah fenolik dan flavonoid pada daun belimbing manis.
- Menurunkan kadar kolesterol dan trigliserida
Studi yang dipaparkan dalam Seminar Nasional Arah Penelitian Obat Bahan Alam pada tahun 2009 mencari tahu efek ekstrak etanol belimbing manis terhadap kadar kolesterol total dan trigliserida serum darah tikus. Penelitian ini melibatkan 42 tikus jantan galur Wistar dengan berat badan 132-185 gram yang berumur 2-3 bulan.
Dapatkan update berita lebih cepat dengan mengikuti Google News SumbarFokus.com. Klik tanda bintang untuk mengikuti.