Berdasarkan uji fitokimia, daun singkong mengandung flavonoid, alkaloid, saponin, tanin, dan fenolik. Ekstrak metanol simplisia daun singkong berpotensi sebagai antioksidan dengan nilai IC50 sebesar 92,10 mg/L.
Mengacu pada Journal Online UPN Veteran Yogyakarta, suatu senyawa disebut sebagai antioksidan yang sangat kuat bila nilai IC50 kurang dari 50, kuat (50-100), sedang (100-150), dan lemah (151-200). Singkatnya, makin kecil nilai IC50, makin tinggi aktivitas antioksidannya.
- Mengandung banyak mineral penting
Menyitir penelitian sebelumnya, daun singkong mengandung banyak mineral penting seperti zat besi, zink, mangan, tembaga, magnesium, kalsium, fosfor, kalium, dan sulfur. Fungsi zat besi adalah meningkatkan sistem kekebalan tubuh, menghilangkan kelelahan, dan mengobati anemia.
Mengutip Mayo Clinic, zink membantu sistem kekebalan dan fungsi metabolisme serta penting untuk penyembuhan luka. Sementara itu, mangan berperan dalam pembekuan darah, pembentukan tulang, dan mengurangi peradangan.
Tembaga membantu menjaga kesehatan tulang, pembuluh darah, dan saraf. Magnesium bisa mengurangi tekanan darah dan meningkatkan kualitas tidur. Di sisi lain, kalsium dibutuhkan untuk membangun dan memelihara tulang yang kuat.
Untuk fosfor, dilansir Office of Dietary Supplements, merupakan komponen tulang, gigi, DNA, dan RNA. Kalium untuk mengatur keseimbangan cairan, kontraksi otot, dan sinyal saraf. Terakhir, sulfur dibutuhkan untuk membangun dan memperbaiki DNA serta melindungi sel-sel dari kerusakan.
- Menunjukkan aktivitas antidiare
Penelitian yang dipublikasikan dalam Journal of Ayurveda and Integrative Medicine tahun 2015 mencari tahu apakah benar ekstrak etanol daun singkong bisa mengatasi diare. Studi ini melibatkan tikus Wistar yang diberi ekstrak etanol daun singkong dengan dosis 50, 100, dan 200 mg/kg BB.
Dapatkan update berita lebih cepat dengan mengikuti Google News SumbarFokus.com. Klik tanda bintang untuk mengikuti.